Ini Perbedaan NIST CSF 2.0 dengan NIST CSF 1.1: Standar Keamanan Siber Milik NIST -->

Iklan Muba

Ini Perbedaan NIST CSF 2.0 dengan NIST CSF 1.1: Standar Keamanan Siber Milik NIST

Sabtu, 12 Oktober 2024

 

Foto: NIST CSF dari nist.org


Dunia digital yang semakin berkembang pesat, diiringi dengan meningkatnya ancaman serangan siber. Tidak sedikit perusahaan yang kewalahan menghadapi serangan ini karena kurangnya persiapan.  Disinilah pentingnya memiliki program keamanan siber yang mumpuni.


National Institute of Standards and Technology (NIST) merupakan perusahaan Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang standarisasi dan sertifikasi industri salah satunya menyangkut Cybersecurity Framework (CSF) bagi perusahaan. Kerangka Kerja NIST CSF bisa menjadi pedoman andalan dalam mengembangkan sistem keamanan siber. Kerangka Kerja ini dikembangkan pada tahun 2004 yang berisi tentang standar, pedoman, dan praktik terbaik untuk membantu bisnis dan organisasi mengelola risiko keamanan siber. NIST CSF berfungsi sebagai panduan lengkap untuk membangun dan meningkatkan program keamanan siber organisasi.

Kerangka kerja ini mengkategorikan semua kemampuan, proyek, proses, dan aktivitas keamanan siber sehari-hari ke dalam 5 fungsi inti: Identify (identifikasi), Protect (lindungi), Detect (deteksi), Respond (menanggapi), dan Recover (pulihkan).

Pada tanggal 8 Agustus 2023, NIST menerbitkan draft publik awal untuk Cybersecurity Framework versi 2.0 (NIST CSF 2.0). Ini adalah pembaruan pertama sejak versi 1.1 dirilis pada tahun 2014. NIST CSF 2.0 merupakan versi terbaru dari serangkaian prosedur dan pedoman yang dirilis pada bulan Februari 2024.


Tentang NIST CSF 2.0
NIST CSF 2.0 dikembangkan dengan masukan dari lembaga penelitian, industri, dan pemerintah yang diciptakan untuk memstandardisasi keamanan siber dalam organisasi yang berurusan dengan infrastruktur teknologi informasi yang kritis. Sejak itu, kerangka kerja ini telah diadopsi oleh berbagai organisasi di berbagai industri.

Populer karena fleksibilitasnya, organisasi dapat menyesuaikan dan menggunakan kerangka kerja ini untuk memenuhi kebutuhan keamanan siber mereka yang spesifik. Ini dapat digunakan untuk memahami elemen-elemen kritis dalam penyediaan layanan suatu organisasi, sehingga perencanaan keamanan siber menjadi lebih efisien dari segi biaya.

Untuk membantu organisasi menavigasi lautan berisiko ini, NIST Cybersecurity Framework (CSF) 2.0 menghadirkan enam fungsi inti: Tahap pertama dari kerangka keamanan siber NIST adalah Govern, yang berfokus pada menetapkan aturan dan mengawasi kebijakan keamanan siber. Tahap kedua adalah Identify, di mana organisasi mencoba memahami risiko siber dan menemukan cara untuk memperbaiki kelemahan yang ada. Tahap ketiga, Protect, melibatkan langkah-langkah untuk melindungi aset dari serangan siber. Tahap keempat dari kerangka keamanan siber NIST adalah Detect, yang mencari dan menganalisis serangan atau kompromi keamanan siber. Tahap kelima adalah Respond, di mana organisasi merespons dan mengelola serangan yang terdeteksi. Terakhir, tahap keenam adalah Recover, yang bertujuan untuk memulihkan operasi dan aset yang terpengaruh oleh serangan siber.


NIST CSF 1.1 vs. NIST CSF 2.0. Apa perbedaannya?
Versi 2.0 NIST membuat sejumlah perbaikan dibandingkan panduan NIST sebelumnya. Pembaruan ini, yaitu penambahan "govern" sebagai fungsi inti. Penambahan ini dimaksudkan untuk "menyoroti pentingnya tata kelola dan rantai pasokan" seperti yang dijelaskan oleh publikasi milik NIST itu sendiri.

Nithya Das, Chief Legal & Administrative Officer di Diligent, berkomentar tentang inklusi fungsi tata kelola: "Kerangka kerja terbaru dari NIST menunjukkan bahwa keamanan siber bukan lagi masalah IT. Hal ini adalah masalah seluruh organisasi, dan pihak manajemen dan dewan direksi perlu memahami sepenuhnya. Pengenalan fungsi tata kelola sejalan dengan peraturan csiebr yang baru saja diadopsi oleh SEC yang memerlukan dewan untuk menunjukkan pengawasan mereka terhadap siber. Kedua peraturan dan kerangka kerja siber sekarang menyatakan bahwa memberikan pemahaman kepada eksekutif dan dewan tentang risiko siber dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi tujuan organisasi adalah bagian penting dari manajemen risiko"

Tabel di bawah ini memberikan gambaran perbedaan inti antara NIST CSF 1.1 dan NIST CSF 2.0 di berbagai aspek kerangka kerja:

Aspek
NIST CSF 1.1
NIST CSF 2.0
Komponen kerangka

 

Identifikasi, lindungi, deteksi, tanggapi, dan pulihkan
Mengidentifikasi, melindungi, mendeteksi, merespons, memulihkan, dan mengatur
Skalabilitas dan fleksibilitas
Fleksibilitas terbatas, kurang terukur
Menekankan skalabilitas dan fleksibilitas, disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
Integrasi dengan kerangka lain
Panduan minimal tentang integrasi dengan kerangka kerja lain
Memberikan panduan tentang integrasi dengan berbagai kerangka keamanan siber

Privasi dan keamanan rantai pasokan

Penekanan terbatas pada privasi dan keamanan rantai pasokan

Menggabungkan pertimbangan untuk privasi dan keamanan rantai pasokan

Panduan dan sumber daya yang ditingkatkan
Memberikan panduan dan sumber daya dasar
Menawarkan panduan yang ditingkatkan, studi kasus, bahan referensi, dan alat
Penekanan pada perbaikan berkelanjutan
Mengakui pentingnya namun memberikan panduan yang terbatas
Menekankan perbaikan berkelanjutan, adaptasi terhadap ancaman yang berkembang
 
 
Kerangka Kerja Keamanan Siber NIST terdiri dari tiga komponen utama:
  1. Inti CSF: Berfungsi sebagai kerangka pusat untuk mengelola risiko keamanan siber, terdiri dari fungsi, kategori, dan subkategori yang menguraikan hasil keamanan siber tingkat tinggi. Hasil ini dirancang untuk dipahami oleh individu di semua tingkatan organisasi, mulai dari eksekutif hingga praktisi, tanpa memandang keahlian keamanan siber mereka. Yang penting, hasil ini dapat disesuaikan di berbagai sektor, negara, dan teknologi, memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan pendekatan mereka untuk mengatasi risiko, teknologi, dan kebutuhan misi mereka yang spesifik.
  2. Profil Organisasi CSF: Profil-profil ini memberikan cara bagi organisasi untuk menggambarkan posisi keamanan siber mereka saat ini atau yang diinginkan menggunakan hasil yang didefinisikan dalam Inti CSF.
  3. Tingkat CSF: Tingkat ini menawarkan metode untuk menggambarkan ketatnya tata kelola risiko keamanan siber dan praktik manajemen suatu organisasi. Mereka memberikan wawasan tentang bagaimana suatu organisasi mempersepsikan dan mengelola risiko keamanan siber, memberikan konteks berharga bagi para pemangku kepentingan.
 
Dunia keamanan siber terus berkembang, namun pendekatan dasarnya tetap sama. NIST Cybersecurity Framework (CSF) baru saja diperbarui ke versi 2.0, dan perubahannya terbilang minimal. CSF 1.1 memiliki 22 kategori dan 108 subkategori, sementara CSF 2.0 memiliki 23 kategori dan 106 subkategori. Yang baru dalam CSF 2.0 adalah penekanan yang lebih kuat pada pemahaman risiko, tata kelola keamanan informasi, dan kewajiban para pemangku kepentingan. Meski begitu, konsep inti dari framework ini masih relevan.

Jadi, bagaimana cara terbaik menghadapi perubahan ini?  Yang terpenting adalah membangun budaya yang mengutamakan keamanan siber di seluruh departemen perusahaan. Selain itu, lakukan penilaian risiko menyeluruh untuk memahami risiko terbesar yang dihadapi dan cara mengatasinya.

(Adi Arga Arifnur / Dosen Universitas Andalas)




Editor by: Yasrizal