Laba Industri Fintech P2P Lending Meningkat Menjadi Rp656,80 Miliar -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Laba Industri Fintech P2P Lending Meningkat Menjadi Rp656,80 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024

OJK mencatat laba industri fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) meningkat hingga mencapai Rp656,80 miliar per Agustus 2024. 


Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa laba industri fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp656,80 miliar per Agustus 2024.


Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Lainnya (PMVL) OJK, Agusman, menyatakan bahwa angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya.


"Peningkatan laba ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional yang diimbangi dengan efisiensi dalam beban operasional," ungkapnya dalam keterangan resmi pada Selasa (1/10).


Kenaikan laba juga berhubungan dengan meningkatnya jumlah pinjaman yang disalurkan melalui pinjol. Agusman mencatat total pinjaman melalui pinjol mencapai Rp72,03 triliun pada periode yang sama, naik dari Rp69,39 triliun pada bulan sebelumnya.


"Di industri fintech P2P lending, outstanding pembiayaan pada Agustus 2024 terus meningkat menjadi 35,62 persen secara tahunan (yoy), sementara Juli lalu tercatat 23,97 persen yoy, dengan nominal (Agustus 2024) Rp72,03 triliun," katanya dalam konferensi pers, Selasa (1/10), dikutip dari detikfinance.


Selain itu, OJK juga melaporkan bahwa kredit macet di sektor pinjol tetap terjaga di level 2,38 persen pada Agustus lalu.


"Kredit macet berada di posisi 2,38 persen, sedangkan pada Juli lalu mencapai 2,58 persen," tambahnya.Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa laba industri fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp656,80 miliar per Agustus 2024.


Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Lainnya (PMVL) OJK, Agusman, menyatakan bahwa angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya.


"Peningkatan laba ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional yang diimbangi dengan efisiensi dalam beban operasional," ungkapnya dalam keterangan resmi pada Selasa (1/10).


Kenaikan laba juga berhubungan dengan meningkatnya jumlah pinjaman yang disalurkan melalui pinjol. Agusman mencatat total pinjaman melalui pinjol mencapai Rp72,03 triliun pada periode yang sama, naik dari Rp69,39 triliun pada bulan sebelumnya.


"Di industri fintech P2P lending, outstanding pembiayaan pada Agustus 2024 terus meningkat menjadi 35,62 persen secara tahunan (yoy), sementara Juli lalu tercatat 23,97 persen yoy, dengan nominal (Agustus 2024) Rp72,03 triliun," katanya dalam konferensi pers, Selasa (1/10), dikutip dari detikfinance.


Selain itu, OJK juga melaporkan bahwa kredit macet di sektor pinjol tetap terjaga di level 2,38 persen pada Agustus lalu.


"Kredit macet berada di posisi 2,38 persen, sedangkan pada Juli lalu mencapai 2,58 persen," tambahnya.