Peran Strategis BUMN dalam Krisis, Menopang Pasokan Medis dan Layanan Publik di Masa Pandemi -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Peran Strategis BUMN dalam Krisis, Menopang Pasokan Medis dan Layanan Publik di Masa Pandemi

Sabtu, 05 Oktober 2024

Kementerian BUMN Jadi Penggerak Ekonomi.


Jakarta – Bank Dunia merilis laporan bertajuk Building SOE: Crisis Management and Resilience yang mengulas berbagai tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama pandemi Covid-19 serta di masa setelahnya.


Dalam laporan tersebut, Bank Dunia menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 memberikan tekanan yang signifikan terhadap pemerintah, masyarakat, serta perusahaan, termasuk BUMN. Gangguan siklus bisnis, penurunan tajam pendapatan, serta meningkatnya risiko usaha menjadi dampak yang tidak bisa dihindari.


"Bank Dunia memaparkan bagaimana BUMN menghadapi risiko bisnis, manajemen risiko, peran BUMN, serta bagaimana kepemilikan negara telah berjalan, termasuk tantangan yang mungkin dihadapi BUMN ke depan," tulis laporan tersebut di situs resmi Bank Dunia pada Jumat (4/10/2024).


Bank Dunia menegaskan bahwa sebelum pandemi Covid-19, BUMN sudah memiliki peran penting, dan peran tersebut akan terus berlanjut setelah pandemi berakhir. Secara global, BUMN menjadi salah satu perusahaan multinasional yang paling pesat pertumbuhannya selama dua dekade terakhir.


Dalam sepuluh tahun terakhir, sebuah studi dari IMF menyebutkan bahwa BUMN semakin berperan penting di antara perusahaan terbesar dunia. Saat ini, aset BUMN secara global mencapai USD45 triliun atau sekitar 50% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.


Selama pandemi, BUMN berperan vital dalam penyediaan kebutuhan medis. Ketika rantai pasokan terganggu atau ketika diberlakukan larangan ekspor untuk produk-produk penting, BUMN ditugaskan pemerintah untuk memastikan ketersediaan produk serta layanan medis.


Bank Dunia juga mencatat bahwa BUMN di Indonesia mengambil langkah strategis, seperti membangun prototipe ventilator yang sangat diperlukan selama pandemi. BUMN berperan dalam memenuhi kebutuhan medis yang mendesak, bahkan menyediakan rumah sakit untuk penanganan Covid-19.


BUMN juga menjadi salah satu aktor utama dalam mengatasi kondisi darurat dengan memastikan terpenuhinya kebutuhan publik, restrukturisasi utang, serta tetap menjaga keseimbangan operasional bisnis. Namun, tantangan serius yang dihadapi BUMN meliputi masalah finansial, penurunan pendapatan, pembatasan karyawan, serta gangguan distribusi bisnis.


Untuk menghadapi situasi tersebut, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan dukungan bagi BUMN, termasuk melalui pinjaman, suntikan modal, dan subsidi, yang terutama terlihat di sektor penerbangan.


Selain itu, pemerintah juga didorong untuk mengurangi distorsi pasar yang ditimbulkan oleh BUMN melalui peningkatan tata kelola, restrukturisasi, penawaran saham perdana (IPO), dan mendorong kolaborasi dengan sektor swasta.


Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam laporannya berjudul Unlocking the Economic and Social Value of Indonesia's State-Owned Enterprises menekankan kontribusi besar BUMN dalam perekonomian Indonesia. BUMN memiliki peran penting yang sudah lama berjalan, menyumbang lebih dari 56% PDB sejak tahun 2019.


ADB juga menyebut bahwa BUMN tidak hanya memberikan nilai ekonomi tetapi juga nilai sosial. Nilai ekonomi terlihat dari pertumbuhan aset, pendapatan, dan keuntungan yang diperoleh BUMN. Sedangkan, nilai sosial dapat dilihat dari peran BUMN dalam menyediakan barang publik melalui Program Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) dan program sosial lainnya di berbagai bidang.(BY)