AS Akui Kemampuan Rudal Houthi Serang Kapal Perang -->

Iklan Cawako Sawahlunto

AS Akui Kemampuan Rudal Houthi Serang Kapal Perang

Sabtu, 16 November 2024

Amerika Serikat mengakui kehebatan rudal dan drone milisi Houthi Yaman 



Jakarta - Amerika Serikat mengakui kemampuan rudal dan drone milisi Houthi Yaman setelah milisi tersebut berhasil menargetkan kapal perang AS dalam serangan di awal pekan ini.


Wakil Menteri Pertahanan AS Bidang Akuisisi dan Keberlanjutan, Bill LaPlante, menyebutkan bahwa kemampuan senjata Houthi kini "semakin mengkhawatirkan", terutama setelah mereka mencoba menyerang kapal induk AS di Timur Tengah.


"Saya adalah seorang insinyur dan fisikawan, dan sudah lama berkecimpung dalam teknologi rudal sepanjang karier saya," ujar LaPlante dalam Konferensi Future of Defense di Washington DC, Rabu (13/11).


"Saya terkejut dengan apa yang dicapai Houthi dalam enam bulan terakhir," lanjutnya, dikutip dari Axios.


LaPlante mengakui bahwa rudal dan drone Houthi "mampu melakukan hal-hal luar biasa" seiring waktu, terbukti dengan keberhasilan mereka menargetkan kapal perang AS di perairan Yaman.


Pada Selasa (12/11), juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, menyampaikan bahwa dua kapal perusak berpeluru kendali, USS Stockdale dan USS Spruance, diserang oleh Houthi saat melintasi Selat Bab al-Mandeb.


Kapal-kapal tersebut diserang oleh sedikitnya delapan pesawat nirawak, lima rudal balistik antikapal, dan empat rudal jelajah antikapal.


Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) melaporkan bahwa semua drone dan rudal Houthi berhasil dicegat, dan tidak ada korban atau kerusakan yang dialami kapal-kapal tersebut.


Peneliti senior di Foundation for Defense of Democracies, Behnam Ben Taleblu, mengatakan bahwa Houthi adalah satu-satunya kelompok proksi Iran yang memiliki rudal balistik antikapal.


Menurutnya, persenjataan Houthi menjadi semakin "mematikan" berkat dukungan dari Iran.


"[Kombinasi semangat Houthi dan dukungan Iran] telah menjadi kekuatan yang mematikan," ujar Taleblu.


Sejak November 2023, Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.


Lebih dari 90 kapal telah diserang oleh Houthi dengan rudal dan drone selama periode ini, mengakibatkan empat orang tewas dan dua kapal tenggelam.


Milisi ini bersumpah akan terus menyerang kapal yang terkait dengan Israel jika negara tersebut tidak menghentikan agresinya di Gaza.


Sebagai tanggapan, AS dan Inggris beberapa kali melancarkan serangan terhadap target-target di wilayah yang dikuasai Houthi di Laut Merah.(des*)