BKSDA Evakuasi Harimau Sumatera Terperangkap di Solok -->

Iklan Cawako Sawahlunto

BKSDA Evakuasi Harimau Sumatera Terperangkap di Solok

Jumat, 15 November 2024

Warga bersama petugas BKSDA Sumbar mengevakuasi seekor harimau Sumatera yang masuk perangkap


Talang – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berhasil mengevakuasi seekor harimau Sumatera betina yang terjebak dalam perangkap di Nagari (desa) Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.


Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Sijunjung, BKSDA Sumbar, Mecky Aditya Eka Putra, menjelaskan bahwa perangkap tersebut dipasang sekitar dua minggu lalu setelah ada permintaan dari warga. "Harimau Sumatera itu ditemukan terperangkap pada pagi hari Kamis," ujarnya di Kabupaten Solok.


Setelah dibius, petugas segera memindahkan harimau tersebut ke Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK), atau Kebun Binatang di Kota Bukittinggi. Evakuasi ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, setelah perangkap box strap dipasang pada akhir Oktober 2024.


Pemasangan perangkap ini dilakukan menyusul beberapa insiden konflik antara harimau Sumatera dan warga setempat, di mana harimau tersebut diketahui telah menerkam dua hingga tiga ekor anjing milik warga di Nagari Batang Barus. 


“Banyak warga yang melaporkan telah bertemu dengan harimau Sumatera, sehingga perangkap dipasang untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Mecky.


Ia menambahkan bahwa lokasi ditemukannya harimau tersebut berada di antara dua suaka margasatwa, yakni Suaka Margasatwa Barisan dan Suaka Margasatwa Tarusan, yang memang merupakan habitat alami bagi harimau Sumatera.


Di sisi lain, Wali Nagari Batang Barus, Banta Bransyah, menyampaikan bahwa warga setempat beberapa kali melihat harimau tersebut memasuki kawasan pemukiman dan menyerang anjing. "Untuk menghindari terjadinya konflik antara harimau dan manusia, kami meminta bantuan BKSDA dan Tim Patroli Anak Nagari untuk memasang perangkap," kata Banta. (des*)