Terguling |
Jakarta – Direktur Utama PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Yusak Kristian Solaeman, memberikan pandangannya terkait tingginya angka kecelakaan kendaraan niaga di Indonesia. Menurutnya, kecelakaan ini menjadi perhatian serius, dan ada dua faktor utama yang perlu diperhatikan, yaitu keselamatan dan perilaku mengemudi.
Yusak menekankan bahwa kompetensi pengemudi dan pemenuhan standar teknis kendaraan besar sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan.
"Keamanan adalah salah satu aspek utama yang kami perhatikan di Isuzu, tidak hanya pada kendaraan jadi, tetapi juga dalam setiap tahap produksi. Safety menjadi nilai yang kami junjung tinggi, termasuk menghindari kecelakaan kerja selama proses produksi," ujar Yusak saat ditemui di Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (23/11).
Lebih lanjut, Yusak menyatakan bahwa kecelakaan di jalan raya dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya kendaraan, tetapi juga perilaku pengemudi. Ia menambahkan bahwa perbaikan dalam hal ini membutuhkan kerja sama antara berbagai pihak untuk memastikan keamanan lebih terjaga.
Sebagai langkah konkret, Isuzu meluncurkan program driver school untuk meningkatkan kemampuan mengemudi yang aman. Program ini terbuka untuk umum, dengan prioritas pada pelanggan dan mitra Isuzu. Dalam dua tahun pelaksanaan, p\rogram ini telah menghasilkan empat batch dengan ratusan pengemudi yang terlatih.
"Program ini dimulai untuk melayani kebutuhan pelanggan kami. Namun, jika sudah terpenuhi, kami bisa membuka kesempatan lebih luas. Ini sudah batch keempat, dan total pengemudi yang mengikuti program ini sudah mencapai ratusan," jelas Yusak.
Mengenai kebijakan truk kelebihan muatan atau Over Dimension Over Loading (ODOL), Yusak mengungkapkan bahwa Isuzu mendukung regulasi pemerintah terkait hal tersebut dan memastikan produknya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Namun, yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa pengguna dan pelanggan juga mengikuti prosedur tersebut. Banyak pihak yang terlibat untuk menjaga keamanan ini," tutup Yusak.(des*)