. |
Jakarta, fajarsumbar.com – Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik akan segera dimulai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang direncanakan pada pekan kedua atau ketiga Desember 2024.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan untuk memimpin acara tersebut. Rencana ini disampaikan oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, dalam rapat koordinasi bersama Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, dan sejumlah pihak terkait, Jumat di Kantor Ditjen Bina Marga, (15/11/2024).
"Proyek Fly Over Sitinjau Lauik ini sangat penting bagi masyarakat Sumatera Barat dan pengendara yang melintas di kawasan tersebut. Kami sudah melakukan koordinasi intensif dengan pimpinan terkait, dan groundbreaking ini direncanakan untuk dilakukan pada minggu kedua atau ketiga Desember 2024," ujar Rachman Arief.
Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar sangat mendukung kelancaran proyek ini, termasuk dalam hal pendanaan. "Kami siap mendukung proyek ini, terutama dengan melibatkan Bank Nagari, yang merupakan bank daerah milik pemerintah," kata Audy.
Ia juga menambahkan bahwa keberadaan Fly Over Sitinjau Lauik sangat dinantikan oleh masyarakat Sumbar serta para pengendara dari luar provinsi yang sering melewati jalur tersebut.
Proyek Fly Over Sitinjau Lauik ini, yang akan dibangun dengan anggaran sebesar 2,7 triliun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di kawasan tersebut. "Kami bersyukur proyek ini sudah disetujui dan siap dilaksanakan," tambah Audy.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Sumbar, Rifda Suryani, menjelaskan bahwa pengadaan lahan untuk pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik mencakup panjang 2,78 kilometer dan luas 18,7 hektare.
"Saat ini, proses Penetapan Lokasi (Penlok) sudah dilakukan pada tahap pertama, seluas 10,1 hektare. Penlok tahap kedua seluas 8,6 hektare masih menunggu persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ungkap Rifda.
Rifda juga memaparkan bahwa proyek ini akan mencakup sekitar 13 bidang tanah, terdiri dari 10 bidang tanah milik masyarakat bersertifikat, 2 bidang kawasan hutan, dan 1 bidang jalan nasional.
Ia menambahkan bahwa hingga awal November 2024, Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan Hidup telah diterbitkan, dan proses pengajuan Permohonan Pengadaan Tanah ke Kanwil BPN Sumbar akan segera dilakukan setelah Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian PUPR dan konsorsium Hutama Karya diselesaikan.
Kehadiran Fly Over Sitinjau Lauik ini diharapkan akan mempercepat arus lalu lintas dan mendukung pengembangan infrastruktur di Sumatera Barat. Pemerintah berharap proyek ini dapat selesai sesuai jadwal dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta perekonomian daerah. (adpsb/isq)