Solusi Ramah Lingkungan, Trem Tanpa Rel untuk Pendaki Gunung Fuji -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Solusi Ramah Lingkungan, Trem Tanpa Rel untuk Pendaki Gunung Fuji

Selasa, 19 November 2024
Ilustrasi. Sebagai upaya memerangi overtourism, Jepang bakal membuat trem tanpa rel untuk mengangkut pendaki di Gunung Fuji.


Jakarta – Dalam upaya mengurangi jejak karbon dan mengatasi masalah kepadatan wisatawan (overtourism) di Gunung Fuji, otoritas Jepang akan mengusulkan pembuatan trem tanpa rel yang menggunakan ban karet untuk mengangkut para pendaki.


Trem ini direncanakan akan diproduksi oleh China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC), sebuah perusahaan pembuat kereta api asal China. Rencana pembuatan trem ini menggantikan rencana sebelumnya yang ingin membangun sistem kereta api ringan untuk menghubungkan pangkalan dengan stasiun pendakian kelima di Jalur Yoshida menuju puncak Gunung Fuji.


Rencana awal tersebut mendapat penolakan dari beberapa kota setempat dan pihak lainnya. Penolakan ini muncul karena kekhawatiran akan dampak lingkungan dan tingginya biaya yang perlu dikeluarkan.


Dilansir dari The Independent, Prefektur Yamanashi, yang merupakan salah satu kawasan populer untuk pendakian Gunung Fuji, akan segera mengumumkan rencana pembangunan trem tersebut. Trem ini bergerak dengan menggunakan marka jalan magnetik.


Sistem trem ini diperkirakan dapat mengurangi biaya proyek hingga 40 persen dibandingkan dengan sistem rel, yang diperkirakan memerlukan anggaran sekitar 140 miliar yen (sekitar Rp14,3 triliun).


Rencana pembuatan trem ini juga memungkinkan pemanfaatan jalan tol Fuji Subaru Line yang sudah ada, serta melarang kendaraan pribadi dan bus wisata untuk masuk. Prefektur Yamanashi berharap uji coba dapat dilakukan pada tahun fiskal berikutnya, yang dimulai pada April 2025.


Meskipun demikian, Prefektur Yamanashi masih belum memberikan komentar resmi terkait rencana tersebut.


Gunung Fuji, yang memiliki ketinggian 3.776 meter di atas permukaan laut dan terletak di antara Prefektur Yamanashi dan Shizuoka, merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Jepang. Jumlah wisatawan yang berkunjung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada musim pendakian musim panas 2023, Gunung Fuji menampung 204.316 pendaki.


Namun, peningkatan jumlah pengunjung ini menimbulkan masalah, seperti polusi dari kendaraan wisata dan kepadatan jalur pendakian, yang menjadi tantangan bagi pihak berwenang dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lokasi yang dianggap sakral oleh masyarakat Jepang. Gunung Fuji telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2013, dengan syarat Jepang dapat mengurangi kepadatan dan dampak lingkungan dari wisatawan.(BY)