Ekspor Indonesia 2024 Naik 2,29 Persen, Capai USD264,70 Miliar -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Ekspor Indonesia 2024 Naik 2,29 Persen, Capai USD264,70 Miliar

Kamis, 30 Januari 2025

ilustasi


Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia secara kumulatif untuk periode Januari-Desember 2024 mencapai USD264,70 miliar, meningkat 2,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.


Sementara itu, ekspor nonmigas kumulatif tercatat sebesar USD248,83 miliar, dengan kenaikan 2,46 persen. Sektor industri pengolahan menyumbang peningkatan terbesar dengan kenaikan 5,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.


Peningkatan ini terutama didorong oleh ekspor logam dasar mulia. Selain itu, ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami lonjakan signifikan hingga 29,81 persen, terutama karena meningkatnya ekspor kopi.


Namun, ekspor produk pertambangan dan sektor lainnya mengalami penurunan sebesar 10,20 persen, yang terutama disebabkan oleh turunnya ekspor batubara.


Setijadi, Founder & CEO Supply Chain Indonesia (SCI), mengungkapkan bahwa pentingnya implementasi rantai dingin (cold chain) secara menyeluruh untuk produk pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mudah rusak menjadi kunci untuk menjaga kualitas produk.


"Untuk itu, dibutuhkan gudang dingin (cold storage) dan teknologi seperti controlled atmosphere storage (CAS)," ujar Setijadi pada Selasa (28/1/2025).


Setijadi juga menyoroti pentingnya teknologi dalam pengemasan dan pengepakan yang tepat, serta konsolidasi proses untuk meningkatkan efisiensi dan ekonomi skala.


"Kita harus mendorong hilirisasi sektor-sektor ini agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik, lebih banyak, dan dapat bersaing di pasar global," tambahnya.


Kepala Laboratorium Supply Chain Management Universitas Widyatama, Verani Hartati, mengingatkan tentang ketimpangan kontribusi ekspor di antara wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS, tiga provinsi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Desember 2024 adalah:


  • Jawa Barat: USD37.872,3 juta (14,31 persen)
  • Jawa Timur: USD25.716,1 juta (9,72 persen)
  • Kalimantan Timur: USD25.461,5 juta (9,62 persen)

Verani menyarankan agar ekspor didorong berdasarkan produk atau komoditas potensial di setiap wilayah. "Program ini tidak hanya untuk mendorong ekspor, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian daerah," ujarnya.


Ia juga menekankan pentingnya pengembangan konektivitas logistik yang lebih baik, yang perlu didukung oleh pemetaan rantai pasok (supply chain mapping) dan pengembangan hub & spoke yang tepat.


Selain itu, Verani menambahkan bahwa penetapan pintu ekspor yang strategis sangat penting untuk memastikan distribusi produk lebih efisien dan efektif ke pasar global. (des*)