Harga Beras Turun ke Rp12.000 per Kg, Menteri Pertanian Ungkap Penyebabnya -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Harga Beras Turun ke Rp12.000 per Kg, Menteri Pertanian Ungkap Penyebabnya

Jumat, 31 Januari 2025

ilustrasi



Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa harga beras saat ini turun ke angka sekitar Rp12.000 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga rata-rata beras pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp15.000 per kg.


"Biasanya, pada bulan Januari dan Februari, harga beras berada di kisaran Rp15.000 hingga Rp16.000. Namun hari ini harga beras hanya Rp12.000," ujarnya dalam acara Berita Satu Outlook 2025 di Hotel Westin Jakarta, Kamis (30/1).


Amran menambahkan bahwa pada tahun lalu sektor pangan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari krisis iklim, El Nino, hingga La Nina. Pada saat itu, Indonesia kesulitan memperoleh beras impor karena 22 negara, termasuk India, menghentikan ekspor beras mereka. Hal ini menyebabkan pembatasan pembelian beras di supermarket hingga 15 kg per orang.


"Pada waktu itu, harga beras mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka, dengan rata-rata harga Rp15.000 hingga Rp16.000 per kg," ujarnya.


Kondisi seperti ini harus diwaspadai agar tidak menyebabkan krisis pangan. Amran menyatakan bahwa krisis pangan sangat berbahaya bagi suatu negara. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto meminta kepada para menteri di Kabinet Merah Putih untuk memprioritaskan masalah pangan, mengingat saat ini 58 negara mengalami kekurangan pangan dan gizi.


Untuk mencegah terjadinya krisis pangan, Amran menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan beberapa solusi, salah satunya adalah pompanisasi, terutama di wilayah Jawa. Namun, pompanisasi juga menghadapi kendala, khususnya di Sungai Bengawan Solo dan Sungai Musi, karena dapat mengganggu ekosistem laut.


Pemerintah sempat menghadapi dilema antara melanjutkan pompanisasi atau melindungi biota laut. Namun, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, keputusan akhirnya adalah untuk tetap melanjutkan pompanisasi.


"Presiden menegaskan, 'Pak Menteri jalankan, selamatkan pangan, selamatkan penduduk kita dari kekurangan pangan'," kata Amran.


Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Prabowo telah menyampaikan target agar Indonesia segera mencapai swasembada pangan. Target tersebut kini dimajukan lebih cepat, dari 2029 menjadi 2028, dan bahkan dipercepat lagi menjadi 2027.


Prabowo dan kabinetnya mengusung konsep swasembada pangan yang berarti Indonesia tidak lagi bergantung pada impor komoditas pangan. Menko Pangan Zulkifli Hasan beberapa kali menyatakan bahwa pemerintah berencana menghentikan impor pada tahun 2025. Empat komoditas yang akan dihentikan impor nya adalah beras, jagung pakan ternak, gula, dan garam.(des*)