![]() |
Gunung Marapi |
Tanah Datar – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersama Pemerintah Kabupaten Agam telah sepakat untuk menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Marapi secara permanen dari kedua wilayah tersebut.
Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk melindungi keselamatan para pendaki yang berusaha menuju puncak Gunung Marapi, baik yang berasal dari Tanah Datar maupun dari Kabupaten Agam.
"Kami dari kedua daerah sepakat untuk menutup secara permanen jalur pendakian ke Gunung Marapi karena kondisi tersebut sangat berisiko bagi keselamatan pendaki," ungkap Bupati Tanah Datar, Eka Putra, saat dihubungi pada Sabtu.
Eka Putra menjelaskan bahwa keputusan ini muncul setelah dilakukan kajian oleh Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Barat dan hasilnya telah disampaikan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Berdasarkan kajian tersebut, Kepala BKSDA Sumatera Barat, Lugi Hartanto, mengeluarkan instruksi untuk menutup jalur pendakian secara permanen demi keselamatan para pendaki.
Bupati Tanah Datar menambahkan bahwa instruksi tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan mengeluarkan surat edaran kepada pemerintah nagari (desa) yang menjadi pintu masuk menuju area Gunung.
"Saat ini kami, bersama Bupati Agam dan BKSDA, telah sepakat untuk menutup jalur pendakian ke Gunung Marapi secara permanen, dan langkah ini akan segera kami tindaklanjuti dengan surat edaran," tambahnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sumatera Barat, Lugi Hartanto, menjelaskan bahwa penutupan jalur pendakian ke Gunung Marapi dilakukan setelah pihaknya menerima laporan hasil pemeriksaan mengenai perizinan pendakian di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Api Marapi dari Ombudsman RI Sumatera Barat.
Lugi juga mengingatkan bahwa Gunung Marapi telah banyak menelan korban setelah terjadinya bencana erupsi dan banjir bandang (galodo) tahun lalu.
"Berdasarkan hasil tersebut, BKSDA akan menutup jalur pendakian ke Gunung Marapi secara permanen dengan beberapa rekomendasi dari instansi terkait," pungkasnya.(des*)