![]() |
Pasta, salah satu jenis makanan yang memperpendek umur. |
Jakarta – Penelitian terbaru dari University of Michigan, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa beberapa jenis makanan dapat memengaruhi harapan hidup seseorang. Bahkan, sejumlah makanan diketahui bisa memperpendek usia.
Makanan dan minuman adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan setiap makhluk hidup. Tanpa asupan gizi yang cukup, tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal.
Namun, seiring waktu, semakin banyak makanan yang dianggap tidak sehat. Jenis makanan ini bahkan disebut-sebut mampu mengurangi angka harapan hidup manusia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Food ini menggunakan Indeks Nutrisi Kesehatan (Health Nutritional Index) untuk menganalisis lebih dari 5.800 jenis makanan. Para ilmuwan membagi makanan-makanan tersebut ke dalam tiga kategori: zona hijau (makanan sehat), zona kuning (makanan dengan dampak sedang), dan zona merah (makanan tidak sehat).
Makanan yang Berpotensi Memperpendek Usia
Berdasarkan laporan Healthshots, berikut adalah daftar makanan yang dapat berdampak buruk pada umur panjang:
Daging Olahan seperti Sosis dan Nugget
Daging olahan, seperti sosis dan bacon, merupakan salah satu penyebab utama berkurangnya harapan hidup. Sebagai contoh, mengonsumsi satu sosis berpotensi mengurangi 36 menit usia.
Minuman Bersoda dan Minuman Manis
Minuman bersoda serta jus kemasan dan minuman berenergi kaya akan gula. Mengonsumsi satu gelas minuman bersoda dapat mengurangi harapan hidup hingga 12 menit. Kandungan gula berlebih dalam minuman ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Keripik dan Makanan Cepat Saji
Menurut jurnal British Medical Journal, makanan ultra-olahan ini berkaitan dengan meningkatnya risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Minuman Beralkohol
Konsumsi alkohol berlebih menjadi salah satu penyebab utama kerusakan organ, khususnya hati.
Biji-Bijian Olahan
Proses pengolahannya menghilangkan serat, vitamin, dan mineral penting, sehingga membuat makanan ini memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat memicu lonjakan gula darah.
Penelitian ini memberikan gambaran penting tentang dampak makanan terhadap kesehatan. Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih selektif dalam memilih makanan untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik.(BY)