Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam, Revitalisasi Mewah dan Jadi Destinasi Wisata Religi -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam, Revitalisasi Mewah dan Jadi Destinasi Wisata Religi

Jumat, 17 Januari 2025
Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam (foto.doc.sispekdisbudpar) 



Masjid Agung Raja Hamidah yang terletak di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kini kembali menarik perhatian setelah menjalani revitalisasi besar-besaran. Masjid yang memiliki desain kubah unik berbentuk limas segi empat atau piramida ini, telah menjadi ikon baru kota Batam, sekaligus menjadi daya tarik wisata religi yang tak hanya mengundang wisatawan lokal, tetapi juga mancanegara.


Berdiri di atas lahan seluas lebih dari 33.000 meter persegi, Masjid Agung Raja Hamidah yang sebelumnya bernama Masjid Raya Batam dengan Arsitek Achmad Noeman yang dibuka pada tahun 2001 ini memiliki kapasitas hingga 15.000 jamaah. 


Terletak di kawasan Batam Center, pusat pemerintahan kota, masjid ini dilengkapi dengan menara setinggi 66 meter yang menjulang tinggi dan mampu memukau pengunjung yang datang. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini kini menjadi bagian dari upaya pemerintah Batam untuk meningkatkan pariwisata religi di kota ini.


Setelah proses revitalisasi yang cukup panjang, masjid ini akhirnya dibuka kembali pada malam Minggu (15/9/2024), dan diresmikan dengan nama baru, "Masjid Agung Raja Hamidah" oleh Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi. 


Ardiwinata, seorang tokoh masyarakat Batam, menyatakan bahwa peresmian masjid ini akan memberikan kontribusi besar terhadap sektor pariwisata, terutama bagi wisatawan yang tertarik untuk menikmati keindahan arsitektur masjid dan mengikuti berbagai acara religi yang akan diadakan.


Tak hanya untuk umat Muslim, masjid ini juga direncanakan akan menyambut pengunjung non-Muslim yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan budaya Islam. "Kami sedang mempersiapkan fasilitas seperti jubah dan pemandu wisata agar pengunjung bisa lebih memahami proses renovasi dan sejarah panjang Masjid Agung ini," tambah Ardiwinata.


Dalam upaya menjaga kelestarian sejarah, beberapa ornamen masjid lama akan dihibahkan ke Museum Batam Ali Haji. Ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya Kota Batam.


Peresmian masjid juga mendapat sambutan hangat dari pengunjung dari Singapura, yang sebelumnya telah diinformasikan melalui media sosial mengenai keindahan masjid. Terutama saat malam hari dengan pencahayaan yang memukau. Bahkan, beberapa wisatawan mancanegara telah mengajukan permintaan untuk menyelenggarakan acara religi di masjid ini.


Keberadaan Masjid Agung Raja Hamidah juga didukung oleh infrastruktur di sekitarnya. Seperti jalan yang diperlebar dan flyover yang mengurangi kemacetan, menciptakan pengalaman wisata yang lebih nyaman bagi para pengunjung. "Kami berharap masjid ini akan menjadi pusat berbagai acara religi seperti qurban dan event lainnya, serta semakin memperkuat Batam sebagai kota religi yang luar biasa," kata Ardiwinata.


Batam kini semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang komprehensif. Selain wisata religi, kota ini menawarkan berbagai fasilitas seperti hotel, restoran, dan pusat hiburan yang melengkapi sektor pariwisata.


Dengan berbagai atraksi wisata olahraga, budaya, dan alam, Batam terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pariwisatanya. "Kami juga menjaga kerukunan dan keharmonisan masyarakat, yang turut berkontribusi pada citra Batam sebagai destinasi wisata terbaik," pungkasnya.


Masjid Agung Raja Hamidah yang berada di kawasan Batam Center ini juga dilengkapi dengan fasilitas parkir yang dapat menampung ratusan kendaraan, menjadikannya mudah diakses oleh para pengunjung. Bahkan, ada lokasi parkir berada di lantai dasar, bawah halaman Masjid.


Halaman Masjid yang cukup luas dengan hamparan lantai keramik yang indah. Agaknya, memang beda dengan Masjid Raya Al Jabar Kota Bandung, yang punya punya Menara empat buah dan kolam yang cukup luas di sekelilingnya, cuma selarasan depannya yang berlantai keramik. Warna kubahnya hampir sama. Sedangkan Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam mempunyai Menara satu buah. 


Perjalanan panjang revitalisasi masjid ini pun membawa kenangan bagi mereka yang telah mengunjungi masjid ini. Setidaknya, penulis teringat 23 tahun lalu, pada tahun 2002 bahwa di Masijd ini kita salah seorang seorang peserta JCH yang dilepas keberangkatan oleh Wali Kota Batam saat itu, Nyak Kadir. (Sumber : Catatan Penulis dan SISPEK Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam).