Wali Kota Belcastro Larang Warga Sakit karena Krisis Kesehatan -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Wali Kota Belcastro Larang Warga Sakit karena Krisis Kesehatan

Selasa, 14 Januari 2025

Warga Kota Belcastro, Italia, dilarang sakit oleh wali kota karena keterbatasan layanan kesehatan 


Belcastro, Italia – Wali Kota Belcastro, Antonio Torchia, baru-baru ini mengeluarkan peringatan unik yang meminta warganya untuk tidak jatuh sakit. Peraturan ini muncul di tengah keterbatasan layanan kesehatan di kota kecil dengan populasi sekitar 1.300 orang tersebut.


Pada 6 Januari, Torchia mengeluarkan dekrit yang meminta penduduk untuk menghindari penyebaran penyakit yang memerlukan bantuan medis, terutama yang membutuhkan penanganan darurat. Dalam arahannya, ia juga mengimbau warga, yang sebagian besar berusia di atas 65 tahun, untuk menghindari perilaku berisiko dan mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.


“Warga diminta untuk membatasi aktivitas di luar rumah, mengurangi perjalanan, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat,” demikian bunyi pernyataan resmi Torchia, seperti dikutip dari AFP pada Senin (13/1/2025).


Keputusan ini dilatarbelakangi oleh minimnya akses layanan kesehatan di Belcastro. Satu-satunya fasilitas medis yang ada sering tutup, sementara klinik swasta tidak beroperasi pada akhir pekan, hari libur nasional, atau di luar jam kerja. Rumah sakit terdekat dengan layanan gawat darurat berjarak 45 kilometer di kota tetangga, Catanzaro.


“Ini bukan sekadar provokasi. Aturan ini adalah bentuk seruan darurat untuk menyoroti situasi yang tidak dapat diterima,” ujar Torchia.


Ia menambahkan bahwa dekrit tersebut juga merupakan bentuk protes kepada pemerintah provinsi dan otoritas kesehatan setempat agar segera menangani krisis ini. Peraturan tersebut akan diberlakukan hingga layanan kesehatan umum di Belcastro dapat beroperasi secara normal.


Belcastro sendiri berada di Provinsi Calabria, salah satu daerah termiskin di Italia. Menurut laporan BBC, buruknya pengelolaan dan campur tangan mafia menjadi faktor utama keruntuhan sistem kesehatan di wilayah ini.


Sejak 2009, sebanyak 18 rumah sakit di Calabria telah ditutup. Akibatnya, hampir setengah dari dua juta penduduk wilayah ini terpaksa mencari layanan kesehatan di luar daerah mereka.(des*)