Komentar
 |
| ilustrasi |
Jakarta - Xiaomi mengubah kebijakan terkait pembukaan sistem keamanan perangkat (unlock bootloader) pada ponsel mereka. Unlock bootloader adalah proses yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengubah sistem operasi serta perangkat lunak (software) yang terpasang pada ponsel Xiaomi.
Dengan mengizinkan unlock bootloader, pengguna dapat melakukan berbagai modifikasi pada perangkat mereka, seperti mengganti tampilan antarmuka (UI), memodifikasi aplikasi yang terpasang, mengakses file sistem, dan lainnya.
Namun, berdasarkan informasi terbaru yang diperoleh dari blog Xiaomitime, Xiaomi kini membatasi unlock bootloader hanya bisa dilakukan satu kali dalam setahun.
Informasi ini dapat ditemukan ketika pengguna mengajukan izin untuk unlock bootloader melalui aplikasi Xiaomi Community. Sebelumnya, pengguna dapat melakukan unlock bootloader hingga tiga kali dalam setahun.
Meskipun Xiaomi tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasan di balik kebijakan ini, kemungkinan pembatasan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keamanan ponsel Xiaomi dari modifikasi yang berlebihan serta potensi ancaman keamanan. Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan untuk melindungi pengguna dari risiko yang dapat terjadi akibat membuka sistem secara berulang-ulang.
Mulai 1 Januari 2025, kebijakan baru ini berlaku. Pengguna yang telah mengajukan izin unlock bootloader pada 31 Desember 2024 tetap diperbolehkan untuk memodifikasi perangkat mereka sebanyak tiga kali dalam setahun. Setiap izin unlock bootloader yang diberikan memiliki batas waktu tertentu, meskipun Xiaomi tidak mengungkapkan secara rinci durasi masa berlaku izin tersebut, yang mungkin bervariasi tergantung pada akun Xiaomi dan tipe perangkat.
Untuk mengajukan izin unlock bootloader, pengguna dapat membuka aplikasi Xiaomi Community, masuk ke menu profil, dan memilih opsi "Unlock bootloader". (des*)