AS Tawarkan Kartu Emas, Jalur Baru Menuju Kewarganegaraan dengan Harga Fantastis -->

Iklan Cawako Sawahlunto

AS Tawarkan Kartu Emas, Jalur Baru Menuju Kewarganegaraan dengan Harga Fantastis

Kamis, 27 Februari 2025
Presiden Donald Trump Siap Jual Kartu Emas. 



Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperkenalkan kebijakan baru berupa "kartu emas" bagi warga negara asing (WNA) yang ingin menetap di AS. Kartu ini dihargai USD5 juta atau sekitar Rp81 miliar.


“Kami akan menjual kartu emas. Kami sudah memiliki kartu hijau, dan ini adalah kartu emas. Harga kartu ini sekitar USD5 juta, yang akan memberikan hak istimewa seperti pemegang kartu hijau. Selain itu, kartu ini juga bisa menjadi jalur menuju kewarganegaraan,” ujar Trump dalam pernyataannya yang dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (27/2/2025).


Keuntungan Memiliki Kartu Emas

Trump menjelaskan bahwa pemegang kartu emas akan mendapatkan izin bekerja di AS, menciptakan lapangan pekerjaan, mendirikan bisnis, serta membayar pajak.


"Kartu ini menjadi jalur yang kuat menuju kewarganegaraan, meskipun untuk mendapatkan kewarganegaraan penuh, tetap diperlukan persetujuan dari Kongres," katanya.


Target Penjualan Kartu Emas

Trump berharap bahwa perusahaan-perusahaan akan menggunakan skema ini untuk merekrut tenaga kerja terdidik dari luar negeri. Ia menargetkan AS dapat menjual satu juta kartu emas.


Presiden dari Partai Republik ini menegaskan bahwa program imigrasi ini sah dan dapat dimulai dalam waktu dua minggu. Ia juga menyebutkan bahwa oligarki Rusia kemungkinan dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu emas.


Saat ini, AS memiliki program investasi imigran yang dikenal dengan "EB-5". Namun, Trump menyatakan bahwa kartu emas akan menggantikan program tersebut.


Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mendukung pernyataan Trump dengan menegaskan bahwa kartu emas akan menggantikan skema investor imigran EB-5. Menurutnya, pemohon kartu emas akan menjalani pemeriksaan latar belakang dan program ini bertujuan membantu mengurangi defisit anggaran negara.


“Program EB-5 selama ini hanya seperti memberikan pinjaman uang dan banyak disalahgunakan. Oleh karena itu, presiden memutuskan untuk menggantinya dengan kartu emas Trump, yang merupakan versi lebih eksklusif dari kartu hijau,” ujar Lutnick.


Pendapat Pengamat

Seorang penasihat imigrasi dan kekayaan menilai bahwa program visa kartu emas ini kemungkinan tidak akan menarik banyak investor kaya karena beban pajak yang tinggi di AS.


“Saya tidak yakin program ini akan berdampak besar. Jika seseorang memenuhi kriteria tertentu, mendapatkan kartu hijau di AS sebenarnya tidak sulit,” kata Bassim Haidar, mantan miliuner yang berbasis di Inggris, kepada Reuters.


“Membayar USD5 juta hanya untuk mendapatkan visa emas dan kemudian dikenakan pajak atas seluruh penghasilan global adalah keputusan yang kurang bijak,” tambahnya.(BY)