![]() |
Kegiatan Pesantren Ramadan tahun 2024 lalu secara resmi dibuka Wali Kota Padang, Hendri Septa. |
Padang – Pemerintah Kota (Pemko) Padang kembali menggelar Pesantren Ramadan 1446 Hijriah yang akan berlangsung dari 4 hingga 25 Februari 2025. Tahun ini, program tersebut memasuki edisi ke-21 dan melibatkan sekitar 87 ribu siswa, mulai dari tingkat SD hingga SMA, yang tersebar di 1.100 tempat ibadah.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemko Padang, Jasman, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh siswa Muslim, tetapi juga melibatkan siswa non-Muslim di rumah ibadah mereka masing-masing.
"Program ini sudah berjalan selama 20 tahun dan tetap menjadi salah satu program unggulan dalam pembentukan karakter generasi muda," ujar Jasman dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (30/1/2025).
Pesantren Ramadan kali ini memiliki beberapa perbedaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah pemindahan kegiatan pembelajaran dari sekolah ke rumah ibadah.
"Jika sebelumnya kegiatan lebih banyak dikelola oleh panitia masjid dan remaja masjid, kini para guru sekolah lebih aktif dalam menyusun materi pembelajaran," kata Jasman.
Beberapa perubahan penting dalam pelaksanaan tahun ini meliputi pertama, guru sekolah yang menjadi pengajar utama, bukan hanya pengawas. Kedua, materi lebih difokuskan pada pembinaan karakter, termasuk pencegahan tawuran dan balapan liar. Ketiga, evaluasi dilakukan setelah program untuk menilai dampak terhadap perubahan perilaku siswa.
“Seluruh pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, tokoh masyarakat, hingga aparatur RT dan RW, dilibatkan untuk memastikan program ini berjalan efektif,” tambahnya.
Selain menjadi wadah pembelajaran agama, Pesantren Ramadan juga merupakan upaya Pemkot Padang untuk mencegah kenakalan remaja.
"Tahun ini, materi lebih ditekankan pada pencegahan tawuran, balapan liar, serta pemberantasan penyakit masyarakat," jelas Jasman.
Peserta program ini terdiri dari:
- Siswa kelas 4-6 SD
- Siswa SMP
- Siswa SMA
Harapannya, setelah mengikuti Pesantren Ramadan, para siswa akan lebih disiplin, rajin salat berjemaah, dan lebih aktif dalam memakmurkan masjid.
"Kami berharap setelah program ini, kasus kenakalan remaja dapat berkurang, bahkan hilang di tengah masyarakat," kata Jasman.
Sebelum program dimulai, Pemko Padang memberikan pelatihan kepada para guru dan pengelola masjid melalui Training of Trainer (ToT).
"Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan para guru benar-benar siap menjadi pengajar utama dalam Pesantren Ramadan," pungkasnya.(des*)