Prabowo Instruksikan Reformasi Subsidi LPG agar Tepat Sasaran -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Prabowo Instruksikan Reformasi Subsidi LPG agar Tepat Sasaran

Rabu, 05 Februari 2025

Sejumlah pekerja membongkar muat gas LPG 3 kilogram untuk diedarkan ke pasaran. 


Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 4 Februari 2025.


Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya reformasi subsidi LPG agar lebih tepat sasaran dan menghindari penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak berhak.


Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa kebijakan subsidi LPG telah berjalan lebih dari dua dekade tanpa perubahan signifikan. Oleh karena itu, pemerintah kini berupaya melakukan penyesuaian agar manfaat subsidi benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. 


"Subsidi LPG yang mencapai Rp87 triliun per tahun harus benar-benar diberikan kepada mereka yang berhak. Pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan harga yang terjangkau, tetapi kenyataannya di lapangan harga bisa mencapai Rp25.000 per tabung," ujar Bahlil.


Selain itu, ia juga menyoroti maraknya praktik pengoplosan LPG yang merugikan negara.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa sistem subsidi perlu ditata ulang guna mencegah kebocoran anggaran dan memastikan distribusi LPG berjalan lebih efisien.


Sebagai langkah konkret, pemerintah mengubah mekanisme distribusi di tingkat pengecer dengan menjadikan mereka sebagai subpangkalan yang lebih mudah diawasi.


"Dengan perubahan ini, subpangkalan akan mendapatkan fasilitas yang sama seperti pangkalan resmi, sehingga harga dapat dikendalikan melalui sistem berbasis teknologi informasi," jelas Bahlil.


Menanggapi kritik terkait kurangnya sosialisasi kebijakan ini, Bahlil memastikan bahwa pemerintah terus memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan bagi subpangkalan dalam proses penyesuaian ini.


"Kami sadar bahwa kebijakan baru pasti membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Pemerintah akan terus memantau perkembangan dan memberikan asistensi jika diperlukan," katanya.


Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa perubahan sistem distribusi ini tidak boleh menyulitkan masyarakat dalam memperoleh LPG.


Melalui reformasi ini, pemerintah menargetkan efisiensi anggaran serta memastikan bahwa subsidi benar-benar diterima oleh kelompok yang berhak.


"Tugas utama kami sesuai arahan Presiden adalah memastikan subsidi tersalurkan dengan tepat, pengelolaannya berjalan baik, dan masyarakat mendapatkan akses LPG tanpa hambatan," pungkas Bahlil. (des*)