Kepemimpinan yang Merakyat: Gubernur Mahyeldi dan Jejak Teladan Rasulullah -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Kepemimpinan yang Merakyat: Gubernur Mahyeldi dan Jejak Teladan Rasulullah

maifil
Selasa, 04 Maret 2025


Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyerahkan paket Al Quran dan uang Rp25 Juta untuk kemakmuran Masjid Ummi Alahan Panjang, 2 Maret 2025. FOTO Maifil Eka Putra

Sekira pukul 23:30 Wib, rombongan Safari Ramadan 1446 H, Gubernur Sumatera Barat Ir. Mahyeldi Ansharullah tiba di Masjid Ummi, Danau Diatas  Alahan Panjang.


Mengenakan baju koko putih, sarung dan kopiah hitam, gubernur yang akrab disapa Buya ini turun dari mobilnya BA 1. Tanpa pengawalan, ia langsung melenggang ke masjid. Disambut jamaah yang ingin ikut iktikaf dengan beliau saat itu.

Remaja putri dan putra yang menjadi panitia penyambutan dadakan berebut bersalaman dengan buya. Masya Allah, jauh dari kesan orang yang berkuasa Buya Gubernur berbaur seperti jamaah pada umumnya tanpa protokoler yang mengatur harus begini dan begitu.

Meskipun para jamaah memberi penghormatan dan kekaguman kepada sang Gubernur lewat cium tangan, pelukan dan menundukkan badan, namun semuanya dibalas dengan senyum tulus oleh Buya

Dari Buya Mahyeldi,  jamaah belajar, kepemimpinan bukan sekadar soal jabatan, tetapi tentang bagaimana  hadir dan berbaur dengan rakyatnya.

Inilah yang kembali ditunjukkan oleh Gubernur Sumatera Barat, Ir. Mahyeldi Ansharullah, yang meskipun lelah setelah mengikuti kegiatan tretet di Magelang, tetap melanjutkan perjuangannya dengan Safari Ramadhan di Kabupaten Solok pada 2 Maret 2025 itu.

Dalam agenda Safari Ramadhan kali ini, Gubernur Mahyeldi dan rombongan Tim I melaksanakan berbagai kegiatan ibadah bersama masyarakat, mulai dari Shalat Tarawih di Masjid Al Ihsan Salayo Tanang Bukik Sileh, berbuka puasa bersama, hingga mengikuti iktikaf dan bedah rumah di Nagari Sungai Nanam, Lembah Gumanti. Perjalanan beliau ditutup dengan Shalat Subuh berjamaah dan tausiyah di Masjid Nurul Iman Taratak Tangah sebelum kembali ke Padang.

Di setiap Masjid yang disinggahi Buya tidak lupa ia tinggalkan jejak, berupa donasi seperti di Masjid Ummi Alahan Panjang, sekira Rp25 Juta untuk kemakmuran masjid di komplek wisata tersebut.

Jejak Kepemimpinan dalam Islam


Ketulusan dan semangat pengabdian yang ditunjukkan oleh Gubernur Mahyeldi ini mengingatkan kita pada teladan kepemimpinan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. Rasulullah selalu berada di tengah-tengah umatnya, bukan hanya saat mereka dalam keadaan senang, tetapi juga di saat sulit. Beliau tidak sekadar memimpin dari kejauhan, tetapi turut serta dalam setiap perjuangan umat, baik dalam berdakwah, berperang, maupun membangun peradaban Islam.

Salah satu contoh yang mirip dengan semangat Safari Ramadhan Gubernur Mahyeldi adalah bagaimana Rasulullah ﷺ menjalani bulan Ramadhan dengan penuh pengorbanan. Beliau selalu memanfaatkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan dengan umatnya. Bahkan di tengah keletihan, beliau tetap menyempatkan diri untuk beribadah dan berdialog dengan masyarakat, seperti dalam peristiwa Perang Badar yang terjadi di bulan Ramadhan.

Tidak hanya Rasulullah, kepemimpinan yang dekat dengan rakyat juga terlihat dalam sosok Khalifah Umar bin Khattab. Umar dikenal sering berkeliling di malam hari untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya. Ia tidak segan-segan membantu mereka yang kesulitan, bahkan jika harus memikul sendiri karung gandum untuk diberikan kepada rakyat yang kelaparan.

Pemimpin yang Mengayomi dan Merakyat

Apa yang dilakukan Gubernur Mahyeldi dalam Safari Ramadhan ini mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan Islam. Meski memiliki jadwal yang padat, beliau tetap turun langsung ke masyarakat, merasakan kehidupan mereka, berbagi kebahagiaan dalam ibadah, dan bahkan ikut serta dalam kegiatan sosial seperti bedah rumah bagi warga yang membutuhkan.

Kehadiran seorang pemimpin di tengah masyarakat, terlebih dalam momen Ramadhan yang penuh berkah ini, memberikan semangat dan motivasi bagi warga. Mereka tidak hanya merasa diperhatikan, tetapi juga mendapatkan inspirasi untuk terus menjaga nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan keimanan.

Seperti halnya Rasulullah ﷺ dan para sahabat yang menjadikan kepemimpinan sebagai amanah, bukan sekadar jabatan, Gubernur Mahyeldi menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus siap berkorban demi kebaikan rakyatnya. Dengan langkah-langkah seperti ini, beliau bukan hanya menjalankan tugas sebagai kepala daerah, tetapi juga mewarisi nilai-nilai kepemimpinan Islam yang sejati.

Semoga kepemimpinan yang mengayomi dan merakyat seperti ini terus tumbuh di negeri ini, membawa keberkahan bagi Sumatera Barat dan Indonesia secara keseluruhan.