![]() |
Melonjak, Pengguna Fitur AI Google Tembus 1,5 Miliar. |
Jakarta – Google mengungkapkan bahwa fitur AI Overviews kini digunakan lebih dari 1,5 miliar pengguna setiap bulan di lebih dari 100 negara. Inovasi ini hadir melalui pengujian yang dilakukan Google pada fitur ringkasan berbasis AI, baik di layanan Google Search maupun di AI Overviews.
1. Inovasi AI dalam Pencarian Google
Dikutip dari Tech Crunch, AI Overviews berfungsi mengumpulkan berbagai informasi dari internet untuk memberikan jawaban komprehensif atas pertanyaan pengguna. Misalnya, saat mencari "Apa itu AI generatif?", pengguna akan disajikan ringkasan jawaban berbasis AI yang langsung muncul di bagian atas hasil pencarian.
Walaupun fitur ini diketahui mengurangi trafik ke sejumlah situs penerbit, Google tetap menganggap teknologi ini sebagai peluang besar untuk mendorong pendapatan sekaligus meningkatkan keterlibatan pengguna di platform pencarian mereka.
Pada Oktober lalu, Google mulai menampilkan iklan di dalam AI Overviews. Selain itu, baru-baru ini Google memperkenalkan AI Mode, fitur yang memungkinkan pengguna bertanya lebih mendalam dan terus menindaklanjuti pertanyaan mereka, serupa dengan pengalaman interaktif seperti di ChatGPT atau Perplexity.
2. Pertumbuhan Pencarian Berbasis AI
Dalam laporan pendapatan kuartal pertama 2025 yang disampaikan Kamis (24/4/2025), Google juga membahas kemajuan teknologi pencarian berbasis AI lainnya, termasuk Circle to Search. Fitur ini memungkinkan pengguna melingkari bagian layar smartphone untuk mencari informasi tambahan, dan kini sudah digunakan di lebih dari 250 juta perangkat — naik dari 200 juta perangkat di akhir 2024.
Penggunaan Circle to Search sendiri tumbuh hampir 40% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Selain itu, Google juga mencatat peningkatan dalam pencarian visual melalui Google Lens. Sundar Pichai, CEO Google, mengungkapkan bahwa penggunaan Google Lens telah bertambah 5 miliar sejak Oktober lalu. Aktivitas berbelanja melalui Lens pun meningkat lebih dari 10% pada kuartal pertama 2025.
Peningkatan ini terjadi di tengah tekanan regulasi yang makin ketat terhadap praktik bisnis Google. Departemen Kehakiman Amerika Serikat diketahui mendorong pemisahan Chrome dari Google Search setelah adanya putusan pengadilan yang menyatakan bahwa Google menjalankan monopoli pencarian daring secara ilegal. Selain itu, pengadilan juga menemukan adanya dominasi monopoli di sektor teknologi periklanan, membuka kemungkinan terjadinya pembubaran usaha.(BY)