![]() |
Beginilah salah satu kondisi aliran dari Daerah Irigasi Ujuang Gunuang yang membentang hingga ke Balai Baru, Nagari Balah Aia, VII Koto Padang Pariaman (foto.doc.a) |
Padang Pariaman - Sepanjang 6 km aliran daerah irigasi di VII Koto, Padang Pariaman akan “digebuk” dari tumpukan sampah lewat aksi gotong royong bertajuk "Gebuk Tosam" (Gerakan Banda Bukan Tong Sampah), pada 22 Mei 2025 mendatang.
Aksi bersih-bersih ini dimulai dari Bendungan Irigasi (DI) Ujuang Gunuang hingga Balai Baru, Nagari Balah Aie, sebagai bentuk kepedulian hari lingkungan hidup sedunia 2025. Dan, perlawanan terhadap budaya buang sampah sembarangan yang digaungkan di Daerah Padang Pariaman.
Plt.Camat VII Koto Sungai Sariak, Anton Wira Tanjung, S.Pi, M.Si, menyebutkan bahwa Gebuk Tosam ini, sekaligus mendukung program etika dan estetika lingkungan dari duet Bupati John Kenedy Azis dan Wabup Rahmat Hidayat.
"Sudah saatnya Banda tak jadi tempat sampah ..! Mari kita rawat bersama, demi sawah subur dan pandangan yang sedap di mata,” ujar Anton, yang juga seorang Penghulu Adat di VII Koto bergelar Datuk Panji Alam dan Kabag Protokol Pimpinan (Prokompim) Sekretariat Pemkab Padang Pariaman, yang dihubungi Wartawan fajarsumbar.com, pada Minggu sore (12/4/2025).
Anton mengajak seluruh elemen masyarakat— Wali Nagari, perangkat nagari, tokoh adat, pemuda, pelajar hingga warga dari enam nagari di VII Koto. "Kita Gebuk Tosam sepanjang aliran banda Irigasi —untuk turun tangan bersama-sama dengan membawa peralatan gotong royong," ucap Anton Wira Tanjung.
Ia juga berharap dukungan Bupati Padang Pariaman berupa armada dan alat dari Dinas Lingkungan Hidup serta BPBD untuk kelancaran aksi Gebuk Tosam ini.
“Gebuk Tosam bukan sekadar bersih-bersih, tapi penanaman budaya cinta lingkungan. Kita sedang menyemai etika K3 (kebersihan, ketertiban, dan keamanan). Ayo, Banda bukan tong sampah, Bung..!” tegas Anton.(saco).