Dharmasraya, fajarsumbar.com — Komitmen Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, S.H., LL.M. untuk membebaskan daerahnya dari blankspot mulai menunjukkan hasil nyata. Setelah melakukan pendekatan intensif kepada manajemen pusat Telkomsel di Jakarta, kini tim survei Telkomsel tiba langsung ke Dharmasraya, Senin (14/4/25).
Kedatangan tim ini bukan sekadar kunjungan seremonial. Mereka membawa misi penting: meninjau lokasi strategis untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di dua kecamatan yang selama ini mengalami keterbatasan sinyal, yakni Kecamatan IX Koto dan Asam Jujuhan.
Bupati Annisa menyambut langsung kedatangan mereka di kantor bupati bersama Wakil Bupati Leliarni, S.Pd., M.Si. dan Kepala Dinas Kominfo Rovanly Abdams. Rasa syukur tak bisa disembunyikan dari wajah pemimpin muda itu.
"Ini adalah bagian dari janji kerja saya. Dalam tiga bulan pertama, tidak boleh ada lagi wilayah terisolir secara digital. Alhamdulillah, upaya kami mendapat respon cepat dari Telkomsel," ucapnya penuh haru.
Tidak hanya kepada Telkomsel, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Anggota DPR-RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, yang turut mengawal aspirasi masyarakat Dharmasraya hingga ke tingkat pusat.
Tim Telkomsel dibagi menjadi dua kelompok. Tim pertama dipimpin Andy Suapril, Manager Network Operation Productivity Telkomsel Padang, yang akan memetakan wilayah Nagari IV Koto Dibawuah, Silago, Lubuk Karak, dan Banai. Sementara tim kedua di bawah Hasanul Haq, Manager Mobile Consumer Branch Telkomsel Padang, akan menelusuri Nagari Sinamar dan Tanjung Alam di Kecamatan Asam Jujuhan.
Menurut penjelasan pihak Telkomsel, pada tahap awal akan dibangun tiga BTS di titik-titik prioritas, berdasarkan kajian teknis dan urgensi kebutuhan masyarakat. Lima BTS tambahan direncanakan menyusul, disesuaikan dengan hasil survei lapangan.
Kehadiran BTS baru ini diyakini akan menjadi tonggak penting bagi masyarakat Dharmasraya dalam mengakses pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, hingga komunikasi sehari-hari yang selama ini terkendala jaringan.
Dharmasraya kini selangkah lebih dekat menuju inklusi digital menyeluruh—dan langkah itu dimulai dari sebuah pertemuan sederhana, namun bermakna, antara pemimpin daerah dan pihak yang peduli terhadap konektivitas. (Fani SA)