Di Tengah Risiko Global, China Tetap Jadi Basis Produksi Utama Apple -->

Iklan Muba

Di Tengah Risiko Global, China Tetap Jadi Basis Produksi Utama Apple

Kamis, 17 April 2025
Ilustrasi. 


Jakarta – Apple Inc., salah satu perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat, hingga kini masih memusatkan kegiatan perakitan produknya di China. Berbagai perangkat andalan Apple seperti iPhone, iPad, MacBook, dan aksesoris lainnya, sebagian besar masih dibuat di negara tersebut. Meski menghadapi sejumlah tantangan global, termasuk konflik geopolitik, dampak pandemi COVID-19, hingga tekanan persaingan industri, Apple belum mengalihkan sepenuhnya proses produksinya dari China.


Keunggulan Biaya dan Kapasitas Produksi


Salah satu alasan utama di balik ketergantungan Apple pada China adalah efisiensi biaya yang masih bisa diperoleh. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir upah pekerja di China mengalami peningkatan, biaya tenaga kerja di sana tetap lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Barat. Kondisi ini memungkinkan Apple untuk memproduksi perangkat dalam volume besar tanpa membebani konsumen dengan harga tinggi.


Di sisi lain, kemampuan manufaktur China sangat unggul, terutama dengan keberadaan perusahaan besar seperti Foxconn dan Pegatron yang menjadi mitra utama Apple. Kedua perusahaan ini memiliki fasilitas produksi raksasa yang mampu mengelola tenaga kerja dalam jumlah sangat besar, bahkan hingga ratusan ribu karyawan. Proses produksi pun dijalankan selama 24 jam penuh melalui sistem kerja tiga shift untuk menjamin kelancaran pengiriman produk ke seluruh dunia.


Strategi Diversifikasi Produksi yang Masih Bertahap


Meskipun China masih menjadi lokasi utama produksi, Apple mulai mengambil langkah untuk mengurangi ketergantungan tunggal terhadap negara tersebut. Hal ini dipicu oleh ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, serta tantangan yang muncul selama pandemi, terutama terkait stabilitas rantai pasok global.


Sebagai respons, Apple telah mulai memindahkan sebagian kecil produksi ke negara lain seperti India dan Vietnam. Misalnya, pada tahun 2023, Apple mulai merakit sebagian kecil perangkat iPhone di India melalui kemitraan dengan Wistron dan Tata Group. Meski demikian, data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen iPhone yang beredar di dunia masih dirakit di China, menandakan bahwa dominasi China sebagai basis produksi belum tergeser dalam waktu dekat.(BY)