Harga Cabai Merah Turun Signifikan, Ibu Rumah Tangga Bisa Bernafas Lega -->

Iklan Muba

Harga Cabai Merah Turun Signifikan, Ibu Rumah Tangga Bisa Bernafas Lega

Senin, 28 April 2025
.


Padang Panjang, fajarsumbar.com — Kaum ibu rumah tangga di Padang Panjang dapat sedikit bernafas lega pada pekan terakhir bulan April ini. Harga cabai merah yang sebelumnya melambung tinggi dan sempat membuat kantong kebanyakan orang "terbakar", kini mengalami penurunan signifikan. Harga cabai merah turun hingga Rp16.316, dari harga sebelumnya yang mencapai Rp70.150 per kilogram, menjadi Rp53.845/kg.


Selain cabai merah, harga cabai hijau juga mengalami penurunan, meskipun tidak sebesar cabai merah. Cabai hijau turun Rp2.000, dari Rp44 ribu menjadi Rp42 ribu per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit turun Rp833, dari Rp30.800 menjadi Rp29.967 per kilogram.


Menurut Analis Perekonomian pada Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setdako Padang Panjang, Chandra Erfiko, penurunan harga ini terjadi akibat meningkatnya pasokan cabai dari daerah sentra produksi. "Peningkatan pasokan di pasar menyebabkan harga cabai dapat turun pada tingkat konsumen," jelasnya dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima pada Minggu (27/4/2025).


Selain cabai, sejumlah komoditas lainnya juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Bawang merah, misalnya, turun Rp3.334 dari Rp48.834 menjadi Rp45.500 per kilogram. Begitu pula dengan bawang putih, yang mengalami penurunan harga sebesar Rp1.000, dari harga sebelumnya Rp43 ribu menjadi Rp42 ribu per kilogram.


Beras kualitas I juga turun Rp100, dari harga Rp16.434 menjadi Rp16.334 per kilogram, sedangkan beras kualitas II turun Rp100, dari Rp15.434 menjadi Rp15.334 per kilogram.


“Beberapa komoditas lain, seperti seledri, juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Seledri yang semula dihargai Rp20 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp15 ribu per kilogram,” tambah Chandra.


Namun, tidak semua komoditas mengalami penurunan harga. Beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga, meskipun kenaikannya terbilang tidak terlalu signifikan. Bawang daun, misalnya, mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.000, dari Rp9.000 menjadi Rp10 ribu per kilogram. Begitu pula dengan harga terong yang naik Rp2.000, dari Rp12 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram.


Harga bawang bombai juga naik sebesar Rp1.000, dari Rp26 ribu menjadi Rp27 ribu per kilogram. Ikan kembung juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, yakni Rp3.333, dari Rp60 ribu menjadi Rp63.333 per kilogram. Sementara itu, jeruk mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.000, dari harga sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp19 ribu per kilogram.


Harga beberapa komoditas utama lainnya, seperti beras kualitas III, gula pasir, tepung terigu, daging sapi, dan telur ayam ras, tetap stabil. Harga beras kualitas III tetap pada harga Rp14.667 per kilogram, sedangkan harga gula pasir stabil di angka Rp19 ribu per kilogram. Tepung terigu segitiga biru masih dipatok pada harga Rp13 ribu per kilogram, sementara harga daging sapi tetap berada pada angka Rp28.667 per kilogram.


Harga daging ayam kampung, baik yang besar, sedang, maupun kecil, juga relatif stabil. Daging ayam kampung besar dijual dengan harga Rp90 ribu per kilogram, daging ayam kampung sedang Rp80 ribu per kilogram, dan daging ayam kampung kecil Rp70 ribu per kilogram. Sementara itu, harga telur ayam ras juga tetap stabil pada harga Rp28.284 per kilogram.


Selain itu, harga minyak goreng kemasan sederhana masih dipatok pada Rp17.667 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp22 ribu per liter, dan minyak goreng curah diharga Rp20 ribu per kilogram.


Penurunan harga sejumlah komoditas penting ini disambut baik oleh masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang merasa beban belanja sehari-hari sedikit berkurang. Mereka berharap harga-harga kebutuhan pokok bisa terus stabil, bahkan lebih terjangkau, agar tidak membebani keuangan keluarga.


"Alhamdulillah, harga cabai sudah turun, semoga harga lainnya juga bisa stabil, sehingga belanja harian bisa lebih ringan," ujar Siti Aisyah, salah satu ibu rumah tangga di Padang Panjang.


Meski begitu, masyarakat tetap berharap pemerintah terus memantau pasokan barang dan harga kebutuhan pokok di pasaran. Terutama, mereka berharap pasokan dari daerah sentra bisa terus meningkat, sehingga harga bahan pokok tetap stabil dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.


“Pemerintah perlu terus memantau dan memastikan bahwa pasokan barang lancar, agar harga tidak melonjak lagi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu,” tambah Aisyah.


Dengan kondisi ini, diharapkan perekonomian masyarakat, khususnya (Syam) di Padang Panjang, dapat terus membaik, dan masyarakat bisa menikmati kehidupan yang lebih sejahtera. (Syam)