Jakarta - Kebakaran hutan yang melanda Israel sejak dua pekan terakhir terus memperburuk keadaan, dengan api yang kini menjalar hingga ke pinggiran Yerusalem pada Rabu (30/4/2025). Kebakaran yang semakin meluas ini memaksa pihak berwenang untuk melakukan evakuasi massal di sejumlah wilayah.
Untuk mengantisipasi bahaya, petugas setempat terpaksa menutup jalan utama dan menginstruksikan para pengemudi dan penumpang untuk meninggalkan kendaraan mereka dan melarikan diri dengan berjalan kaki guna menyelamatkan diri dari api yang semakin mendekat.
Rekaman video yang beredar menunjukkan kebakaran hebat yang melanda sepanjang Rute 1, jalan utama yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv. Tampak sejumlah orang meninggalkan mobil mereka dan berlari menjauh dari kobaran api, sementara asap tebal mengepul di atas bukit sekitar.
Dalam upaya untuk mengatasi kebakaran ini, Israel mengajukan permintaan bantuan internasional. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa Italia dan Kroasia telah berkomitmen untuk membantu dengan mengirimkan tiga pesawat pemadam kebakaran. Selain itu, Israel juga meminta bantuan dari Yunani, Siprus, dan Bulgaria.
Menurut laporan media Israel, 120 petugas pemadam kebakaran dan penyelamat, yang dilengkapi dengan pesawat pemadam dan helikopter, telah dikerahkan ke Yerusalem untuk mengendalikan api. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga turut mengirimkan personel SAR untuk membantu dalam penanganan kebakaran ini.
Evakuasi dilakukan terhadap ribuan orang di tiga lingkungan yang terancam, dengan sedikitnya 13 orang dilaporkan terluka. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Kejadian ini juga bertepatan dengan Memorial Day yang diperingati untuk mengenang para tentara yang gugur, sehingga banyak acara kenegaraan yang seharusnya digelar di Yerusalem dibatalkan.
Kebakaran serupa juga terjadi pekan lalu, menyebabkan evakuasi ribuan warga di daerah Eshtaol, Beit Meir, dan Mesilat Zion di wilayah Beit Shemesh. Polisi setempat juga menutup Rute 38, jalan utama yang menghubungkan wilayah tengah Israel dengan Yerusalem.
Kebakaran kali ini diduga bermula dari dekat Moshav Tarum dan menyebar dengan cepat, dipicu oleh suhu yang sangat tinggi dan angin kencang. Badan Meteorologi Israel sebelumnya telah mengeluarkan peringatan terkait cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya kebakaran lebih luas.(des*)