Komentar |
| Honda CB100. |
Jakarta – Meskipun sudah tergolong sepuh, Honda CB100 tetap digemari dan menjadi incaran para penggemar motor klasik hingga kini. Kepopulerannya kembali meningkat pada tahun 2018, setelah tampil mencolok dalam film "Dilan 1990".
Motor ini dikenal sebagai salah satu legenda otomotif yang pernah menguasai jalanan Indonesia di era 1970-an. Pada masa kejayaannya, Honda CB100 laris manis di pasaran berkat keandalan performa mesinnya dan desainnya yang kokoh serta maskulin.
Walaupun sudah tidak diproduksi lagi, antusiasme terhadap Honda CB100 tak pernah surut. Bukan hanya karena bentuknya yang menawan ala motor retro, tetapi juga karena mesinnya dikenal kuat dan mudah untuk dimodifikasi. Statusnya sebagai kendaraan langka turut menambah nilai eksklusif bagi pemiliknya.
Honda CB100 dilengkapi dengan mesin 4-tak, OHC, satu silinder berpendingin udara berkapasitas 99cc. Tenaga maksimal yang dihasilkan mencapai 11,5 HP pada putaran 10.500 rpm.
Motor ini menggunakan transmisi manual 5 percepatan dan mampu dipacu hingga kecepatan puncak 110 km/jam. Sistem pengereman masih mengandalkan rem tromol di bagian depan dan belakang, dengan sistem pengapian menggunakan platina.
Kapasitas tangki bahan bakar mencapai 10 liter, dan berat kosong motor ini sekitar 92 kg. Ban depan dan belakang masing-masing berukuran 2.50-18 dan 2.75-18, membuat motor ini tetap stabil saat dikendarai.
Banyak pemilik Honda CB100 melakukan modifikasi agar tampilannya makin stylish dan kekinian. Tak heran jika motor ini terus dikenang dan dijadikan ikon motor klasik oleh komunitas pecinta otomotif.
Bagi para penyuka motor retro, memiliki dan merawat CB100 adalah lebih dari sekadar hobi — melainkan wujud penghargaan terhadap sejarah otomotif nasional.(BY)