![]() |
. |
Paris, fajarsumbar.com – Paris Saint-Germain (PSG) memastikan tiket ke final Liga Champions musim 2024/2025 setelah menundukkan Arsenal dengan skor 2-1 pada leg kedua semifinal yang berlangsung di Parc des Princes, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. Dengan hasil ini, Les Parisiens unggul agregat 3-1 dan siap melangkah ke partai puncak menghadapi Inter Milan.
PSG datang ke laga ini dengan modal kemenangan tipis 1-0 di leg pertama yang digelar di Emirates Stadium pekan lalu. Dukungan penuh suporter di kandang sendiri semakin membakar semangat pasukan Luis Enrique untuk menuntaskan misi ke final yang telah lama mereka dambakan.
Laga dimulai dengan tempo tinggi. Arsenal hampir saja mencetak gol cepat di menit ke-3. Sundulan Declan Rice yang menyambut umpan silang Myles Lewis-Skelly hanya menyamping tipis dari gawang Gianluigi Donnarumma. Tak lama kemudian, Donnarumma harus berjibaku menepis peluang Gabriel Martinelli, menunjukkan refleks cemerlang untuk menjaga gawangnya tetap perawan.
Arsenal tampak lebih berani menyerang di menit-menit awal. Namun PSG punya peluang emas di menit ke-16 saat tembakan Khvicha Kvaratskhelia menghantam tiang gawang. Sementara itu, pemain muda Desire Doue menyia-nyiakan peluang emas dari situasi serangan balik cepat. Tekanan PSG akhirnya berbuah hasil di menit ke-27.
Thomas Partey melakukan clearance tidak sempurna yang membuat bola jatuh ke kaki Fabian Ruiz. Gelandang asal Spanyol itu langsung menyambarnya dengan tendangan voli keras dari depan kotak penalti yang tak mampu dijangkau David Raya. Parc des Princes bergemuruh! PSG memimpin 1-0 (agregat 2-0).
Arsenal mencoba merespons. Namun justru PSG yang kembali mengancam dua menit kemudian. Bradley Barcola melepaskan tembakan dari jarak dekat, tapi David Raya berhasil menggagalkannya. Hingga turun minum, skor 1-0 tetap bertahan untuk keunggulan PSG.
Saka Bangkitkan Harapan, Tapi PSG Terlalu Tangguh
PSG kembali tancap gas di awal babak kedua. Keunggulan agregat dua gol tak membuat mereka bertahan, justru semakin agresif menyerang dan menekan Arsenal. Barisan tengah PSG yang dikomandoi Vitinha dan Ruiz terus mendominasi permainan dan membuat lini tengah The Gunners kelimpungan.
Pada menit ke-63, Bukayo Saka nyaris menyamakan kedudukan setelah menusuk dari sisi kanan dan melepaskan tembakan melengkung ke tiang jauh. Namun Donnarumma tampil luar biasa dengan menepis bola tersebut.
Dua menit berselang, PSG mendapatkan hadiah penalti setelah Lewis-Skelly terbukti melakukan handball lewat pantauan VAR. Vitinha maju sebagai eksekutor, tapi tembakannya ke sisi kiri berhasil ditepis David Raya dengan tangan kiri yang kuat.
Tak patah semangat, PSG terus menyerang. Hasilnya datang di menit ke-72. Achraf Hakimi, yang menusuk dari sisi kanan, menerima bola pantul di luar kotak penalti. Ia melepaskan tembakan terarah yang menggetarkan jala Arsenal untuk membawa PSG unggul 2-0. Stadion pun meledak dalam euforia.
Empat menit berselang, Arsenal akhirnya mencetak gol hiburan. Saka berhasil mencuri bola dalam duel dengan Marquinhos dan menyontek bola ke gawang Donnarumma dari jarak dekat. Skor menjadi 2-1, namun agregat tetap 3-1 untuk keunggulan PSG.
Arsenal sempat mendapatkan peluang emas lagi di menit ke-79. Saka, dalam posisi bebas di depan gawang yang kosong, justru menyundul bola terlalu tinggi. Peluang emas itu seakan jadi simbol ketidakberuntungan Arsenal malam itu.
PSG memilih untuk mengamankan keunggulan di sisa waktu. Luis Enrique menarik keluar pemain-pemain kunci seperti Bradley Barcola dan Desire Doue untuk memberi ruang bagi pemain bertahan. Arsenal terus menyerang, namun pertahanan PSG tampil disiplin hingga peluit panjang dibunyikan.
Dengan kemenangan agregat 3-1, PSG pun melangkah ke final Liga Champions. Ini menjadi final pertama mereka sejak 2020, saat kalah dari Bayern Munchen. Lawan mereka kali ini adalah Inter Milan, yang sebelumnya menyingkirkan Barcelona lewat duel dramatis dengan agregat 7-6.
Luis Enrique pun mendapat pujian atas keberhasilannya membentuk tim PSG yang lebih seimbang, tangguh dalam bertahan dan tajam dalam menyerang. Nama-nama seperti Donnarumma, Fabian Ruiz, dan Hakimi menjadi pahlawan malam itu, namun seluruh tim pantas mendapat kredit.
Arsenal harus mengubur mimpi mereka untuk kembali ke final setelah terakhir kali mencapainya pada tahun 2006. Mikel Arteta mengakui kekalahan timnya, menyebut PSG lebih klinis dan efektif dalam memanfaatkan peluang.
Susunan Pemain:
PSG: Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Mendes (G. Ramos 88'); Joao Neves, Vitinha, Ruiz; Barcola (Dembele 70'), Doue (L.Hernandez 74'), Kvaratskhelia.
Arsenal: Raya; Timber (White 83'), Saliba, Kiwior, Lewis-Skelly (Calafiori 68'); Odegaard, Partey, Rice; Saka, Merino, Martinelli (Trossard 69').(*)