Ratusan Siswa Keracunan di Bandung dan Tasik, Program MBG Dievaluasi Total -->

Iklan Muba

Ratusan Siswa Keracunan di Bandung dan Tasik, Program MBG Dievaluasi Total

Senin, 05 Mei 2025
Kepala BGN Dadan Hindayana.


Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif dan evaluasi menyeluruh terkait insiden keracunan makanan yang dialami sejumlah pelajar di wilayah Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Kasus ini diduga berkaitan dengan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Sabtu (3/5), menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk mengungkap akar permasalahan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

“Menanggapi kemunculan kasus serupa di beberapa daerah, kami menegaskan bahwa BGN berkomitmen melakukan investigasi mendalam dan mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan program ini agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” ujar Dadan.

Dadan juga menyoroti pentingnya kerja sama antar pemangku kepentingan, termasuk institusi pendidikan, tenaga ahli gizi, penyedia bahan pangan, dan lembaga pengawas mutu, guna memastikan seluruh proses penyediaan makanan—dari pemilihan bahan baku hingga distribusi—berjalan sesuai standar keamanan dan layak dikonsumsi.

“Prosedur pengolahan dan distribusi telah kami pastikan mengikuti standar operasional. Namun, investigasi lebih lanjut tetap diperlukan guna mengidentifikasi titik-titik rawan dalam rantai penyediaan,” jelasnya.

Sementara itu, hasil pemeriksaan awal yang dilakukan tim ahli gizi dari SPPG menunjukkan bahwa makanan yang didistribusikan dalam kondisi baik sebelum diterima oleh siswa.

Michael Julius Tobing, Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq Tasikmalaya, menjelaskan bahwa semua prosedur penanganan bahan pangan dilakukan secara hati-hati dan teliti.

“Seluruh bahan makanan seperti tahu, ayam, beras, sayuran, dan kentang telah melalui proses pengecekan kualitas sebelum dimasak,” kata Michael.

BGN juga memastikan bahwa para siswa yang terdampak telah memperoleh penanganan medis di fasilitas kesehatan terdekat.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bandung melaporkan bahwa sebanyak 342 siswa dari SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG pada Selasa (29/4). Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, menyatakan bahwa timnya langsung melakukan penyelidikan dan pengambilan sampel makanan dari sekolah untuk mengidentifikasi penyebabnya.

“Data sementara yang kami terima menunjukkan sebanyak 342 siswa terdampak. Saat ini pihak sekolah masih melakukan pendataan lanjutan,” ungkap Anhar.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya juga menangani kasus serupa yang menimpa 25 siswa SD dan SMP setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan di sekolah.

“Kejadian ini telah ditangani oleh Puskesmas Rajapolah. Para siswa yang mengalami keluhan telah mendapatkan perawatan medis,” kata Kepala Dinkes Tasikmalaya, Heru Suharto, saat dikonfirmasi di Tasikmalaya, Jumat (2/5).(des*)