Dua Penerbangan Haji Mendarat Darurat Akibat Ancaman Bom Palsu -->

Iklan Muba

Dua Penerbangan Haji Mendarat Darurat Akibat Ancaman Bom Palsu

Minggu, 22 Juni 2025
Kemenhub Pastikan Ancaman Teror Bom Pesawat Jamaah Haji di Saudia Airlines Hoaks. 


Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) menegaskan bahwa kabar ancaman bom terhadap penerbangan jamaah haji Saudia SV-5688 Kloter 33 Debarkasi Surabaya merupakan informasi palsu atau hoaks. Total 376 penumpang dalam penerbangan tersebut dipastikan dalam kondisi aman.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, yang menjelaskan bahwa instansinya bersama berbagai pihak terkait telah menangani dua laporan terpisah yang menyebut adanya potensi ancaman bom terhadap pesawat yang mengangkut jamaah haji Indonesia dari maskapai Saudi Arabian Airlines.

“Kami telah menerapkan protokol penanganan darurat sesuai prosedur. Berdasarkan evaluasi menyeluruh, kedua laporan tersebut dinyatakan tidak benar dan dikategorikan sebagai hoaks oleh pihak berwenang,” ungkap Lukman dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).

Dua Insiden Ancaman Bom
Insiden pertama terjadi pada Selasa, 17 Juni 2025. Penerbangan Saudia Airlines nomor SV-5726 yang mengangkut 442 jamaah haji asal Indonesia harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan. Hal ini dipicu oleh email anonim yang masuk sekitar pukul 07.30 WIB, mengklaim akan meledakkan pesawat yang terbang dari Jeddah menuju Jakarta (Soekarno-Hatta).

Sementara itu, insiden kedua terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, menimpa penerbangan Saudia SV-5688 dengan 376 jamaah haji Kloter 33 asal Surabaya. Ancaman diterima melalui saluran telepon oleh petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta ACC dari pihak Kuala Lumpur ACC. Penerbangan tersebut melintasi rute Jeddah–Muscat (Oman)–Surabaya dan kembali dialihkan ke Bandara Kualanamu sebagai langkah pencegahan.

Sebagai respons, Kementerian Perhubungan menjalin komunikasi resmi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi untuk memperkuat pengamanan penerbangan dari potensi teror serupa.

Prosedur Darurat dan Pemeriksaan Menyeluruh
Dalam insiden kedua, pilot pesawat SV-5688 mengambil keputusan untuk mendarat di Bandara Kualanamu setelah berkoordinasi dengan otoritas terkait. Langkah ini merupakan bagian dari standar keselamatan penerbangan.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa proses penanganan darurat dimulai sejak pesawat mendarat pada pukul 09.27 WIB. Pemeriksaan ketat dilakukan terhadap seluruh penumpang dan awak, termasuk kabin serta ruang kargo pesawat.

“Pemeriksaan terhadap penumpang dan kru selesai pada pukul 12.55 WIB, dilanjutkan dengan pengecekan menyeluruh terhadap pesawat oleh Tim Gegana POLRI, tim penjinak bom Polda, TNI AD, TNI AU, serta personel Aviation Security dan tim PKP-PK bandara,” ujar Asri.

Ia juga menegaskan bahwa operasional di Bandara Kualanamu tetap berjalan normal karena penanganan dilakukan di zona isolasi khusus sehingga tidak mengganggu penerbangan lainnya.

Para penumpang dan kru dijadwalkan untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya pada Minggu dini hari (22/6) pukul 03.30 WIB dengan menggunakan pesawat yang sama.(BY)