Terdesak Regulasi dan Situasi Politik, Microsoft Rus LLC Akan Bangkrut -->

Iklan Atas

Terdesak Regulasi dan Situasi Politik, Microsoft Rus LLC Akan Bangkrut

Minggu, 01 Juni 2025
Anak Usaha Microsoft di Rusia Ajukan Bangkrut. 


Jakarta – Salah satu entitas bisnis Microsoft di Rusia dikabarkan akan mengajukan permohonan pailit. Informasi ini terungkap melalui dokumen yang dipublikasikan di platform resmi Rusia, Fedresurs, pada Jumat (30 Mei 2025).

Anak Perusahaan Microsoft di Rusia Menuju Kebangkrutan
Hingga berita ini diturunkan, pihak Microsoft belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar yang disampaikan melalui email.

Mengutip laporan Reuters, Sabtu (31 Mei 2025), Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini menyampaikan bahwa layanan teknologi asing seperti Microsoft dan Zoom perlu dibatasi operasinya di Rusia. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan perangkat lunak lokal sebagai alternatif.

Setelah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Microsoft tetap melanjutkan layanan utamanya di negara tersebut. Namun, pada Juni di tahun yang sama, perusahaan tersebut mengumumkan akan melakukan pengurangan besar-besaran dalam operasionalnya akibat perubahan situasi ekonomi yang berdampak langsung pada bisnis mereka di wilayah tersebut.

Sebagai bentuk sikap terhadap konflik tersebut, Microsoft sebelumnya telah menarik aplikasi RT (media milik negara Rusia) dari toko aplikasi Windows dan menghentikan layanan iklan untuk media yang didukung pemerintah Rusia.

Dalam laporan yang dirilis melalui Fedresurs, disebutkan bahwa Microsoft Rus LLC berencana mengajukan kebangkrutan. Kantor berita TASS mengungkapkan bahwa Microsoft juga memiliki tiga afiliasi lain yang beroperasi di Rusia, yakni Microsoft Development Centre Rus, Microsoft Mobile Rus, dan Microsoft Payments Rus. Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai nasib ketiga unit tersebut.

Sebelumnya, langkah serupa juga dilakukan oleh anak perusahaan Google di Rusia, yang berada di bawah induk Alphabet. Perusahaan tersebut mengajukan pailit pada tahun 2022 setelah pemerintah Rusia menyita rekening banknya, yang menyebabkan mereka tidak mampu membayar gaji karyawan maupun menjalankan kegiatan operasional lainnya di negara tersebut.(BY)