Jalan Simpang Ganting–Sumani Kembali Tersambung, Warga Guguak Malalo Sambut Antusias -->

Iklan Atas

Jalan Simpang Ganting–Sumani Kembali Tersambung, Warga Guguak Malalo Sambut Antusias

Kamis, 24 Juli 2025
.


Tanah Datar, fajarsumbar.com – Setelah berbulan-bulan terisolasi akibat putusnya jalan penghubung Simpang Ganting Payo menuju perbatasan Tanah Datar–Sumani, senyum kembali merekah di wajah warga Guguak Malalo. Akses vital itu kini telah pulih sepenuhnya, berkat rampungnya proyek rehabilitasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.


Kepala Jorong Baiang, Safaruddin, mengaku lega sekaligus bersyukur. Pasalnya, selama lebih dari setengah tahun, masyarakat harus berjibaku dengan kondisi jalan yang nyaris tak bisa dilalui, terutama sejak bencana banjir pada 22 November 2024 merusak jembatan utama.


“Dulu jalan benar-benar terputus. Mobil dan motor nggak bisa lewat sama sekali. Tapi sekarang, alhamdulillah, sudah mulus lagi. Akses lancar, ekonomi warga pun mulai bergerak,” ujar Safaruddin, Rabu (23/7/2025).


Ia mengenang bagaimana masyarakat harus bahu-membahu membangun jembatan darurat dari balok kayu agar anak-anak tetap bisa ke sekolah dan kebutuhan pokok bisa tetap didistribusikan. “Kami pasang balok kayu dan papan seadanya. Itu pun hanya bisa dilewati motor, dan kadang malah berbahaya,” katanya.


Kini, berkat proyek yang digarap Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, jalur yang sebelumnya lumpuh total telah berubah drastis. Jembatan baru berdiri kokoh, dan betonisasi jalan sepanjang 50 meter dengan lebar 6 meter telah rampung, lengkap dengan bahu jalan dan saluran air yang lebih memadai.


Proyek yang didanai dari PAD Tahun Anggaran 2025 itu dimulai pada 12 Maret dan tuntas lebih cepat dari jadwal, yakni 9 Juni 2025. Kepala Jorong Safaruddin pun menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi dan seluruh jajaran Pemprov yang telah tanggap terhadap kebutuhan masyarakat pelosok.


Namun ia juga mengingatkan bahwa pekerjaan belum selesai sepenuhnya. “Masih ada beberapa jembatan kecil yang rawan rusak. Kami harap ke depan tetap ada perhatian berkelanjutan untuk wilayah Lubuak Malalo,” pintanya.


Kondisi akses jalan yang sudah kembali normal ternyata memberi dampak besar terhadap dunia pendidikan. Kepala UPT SDN 08 Guguak Malalo, Jonni Firdaus, mengaku sempat harus meliburkan murid lantaran jalan benar-benar tak bisa dilewati.


“Guru-guru sudah datang, tapi anak-anak nggak bisa menyeberang. Aksesnya terputus. Baru sekarang semuanya bisa berjalan normal lagi,” ungkap Jonni. Bahkan, menurutnya, jalan yang mulus itu kini juga menjadi tempat warga bersantai sore, menikmati panorama alam sekitar.


Lebih dari sekadar jalan, proyek ini menjadi penghubung harapan dan kehidupan. Dengan jalur transportasi yang kembali terbuka, perputaran ekonomi masyarakat mulai kembali menggeliat, distribusi hasil tani lebih lancar, dan mobilitas warga lebih nyaman.


Sebagaimana dijelaskan Dinas BMCKTR, lingkup pekerjaan tidak hanya mencakup jembatan baru dan betonisasi, tetapi juga pasangan batu dan mortar sepanjang 60 meter untuk memperkuat struktur pinggir jalan agar tidak mudah terkikis air.


Warga meyakini, infrastruktur yang baik bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga bentuk kehadiran nyata pemerintah. Di tengah berbagai keterbatasan, proyek ini membuktikan bahwa perhatian dan komitmen terhadap daerah terpencil tetap menjadi prioritas.


“Pemerintah sudah menunjukkan kepeduliannya. Kini giliran kami menjaganya. Ini bukan hanya jalan, ini adalah urat nadi kampung kami,” tutup Safaruddin penuh haru.(adpsb/cen)

-->