Sila Artisan Tea Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pendampingan BRI -->

Iklan Atas

Sila Artisan Tea Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pendampingan BRI

Senin, 07 Juli 2025
UMKM Teh Lokal. 


Jakarta – Peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terbukti krusial dalam mendukung perkembangan usaha lokal seperti Sila Artisan Tea. Brand teh premium ini hadir dengan tujuan memposisikan teh Indonesia sebagai kebanggaan nasional yang mampu bersaing di pasar global.

Didirikan oleh Redha Taufik Ardias dan Iriana Ekasari di bawah bendera PT Sila Agri Inovasi sejak 2018, Sila Artisan Tea membawa visi besar dalam mempopulerkan teh nusantara sebagai produk budaya berkualitas tinggi.

Agustya Hendy Bernadi, selaku Corporate Secretary BRI, menyampaikan bahwa perjalanan Sila Artisan Tea merupakan gambaran nyata dari komitmen BRI dalam mendukung pelaku UMKM agar dapat berkembang melalui berbagai program pendampingan, pembiayaan, dan akses pasar yang lebih luas.

“Kami percaya UMKM Indonesia punya potensi besar. Maka kami bantu dengan pelatihan, pembiayaan usaha, serta akses pasar domestik dan global, khususnya bagi bisnis yang mengusung prinsip ESG,” ujar Hendy, Senin (7/7/2025).

Dari sisi pelaku usaha, Redha Taufik menuturkan bahwa kerja sama dengan BRI menjadi elemen penting dalam mendorong ekspansi Sila. Melalui beragam program pengembangan usaha, Sila berhasil meningkatkan visibilitas merek di dalam negeri dan sekaligus menjangkau pasar luar negeri.

“Kalau kita lihat, banyak hotel atau kafe menyajikan teh impor. Kami ingin mengubah narasi itu dengan memperkenalkan teh lokal berkualitas tinggi, dalam kemasan yang modern dan relevan,” katanya.

Sila Artisan Tea kini dikenal sebagai pelopor teh artisan Indonesia, dengan seluruh produknya menggunakan bahan baku dari 100% teh lokal. Selain halal, produk-produk ini juga telah mengantongi sertifikasi keamanan pangan seperti HACCP.

Dengan menjaga kualitas dan standar produksi secara konsisten, teh Sila semakin diminati oleh pasar premium. Produk mereka sudah digunakan di jaringan hotel, restoran, dan kafe ternama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Bali, hingga Labuan Bajo. Tak hanya itu, Sila juga telah memasuki pasar internasional, termasuk Singapura, Malaysia, Jepang, Austria, Amerika Serikat, Kanada, dan Filipina, baik melalui mitra distribusi maupun platform e-commerce.

Di luar urusan bisnis, Sila Artisan Tea juga aktif dalam pemberdayaan petani teh skala kecil. Redha menjelaskan bahwa pihaknya bermitra dengan para petani teh di wilayah Yogyakarta, Batang, Cianjur, hingga Sukabumi.

Sebelum menjalin kerja sama, hasil panen petani umumnya dijual hanya sekitar Rp15 ribu per kilogram. Namun, setelah mendapat pelatihan dan menerapkan teknik pengolahan yang lebih baik, nilai jual tehnya meningkat drastis, bahkan mencapai Rp800 ribu hingga Rp1 juta per kilogram.

Kini, Sila telah membina delapan petani utama yang memimpin kelompok pemetik di bawah mereka. Satu petani bisa melibatkan hingga 25 pemetik teh, membuka peluang ekonomi bagi ratusan orang dalam rantai pasokannya.

Redha mengungkapkan bahwa kemitraan dengan BRI dimulai sejak 2021, ketika ia memperoleh akses pembiayaan usaha melalui skema Kredit Modal Kerja (KMK). Sejak itu, BRI turut mendampingi perjalanan bisnis Sila melalui berbagai program, termasuk pelatihan dan pameran UMKM.

Selama 2024, Sila menjadi peserta dalam program Growpreneur Pengusaha Muda BRILiaN dan juga ikut serta dalam FHA HoReCa Singapore, pameran bergengsi di sektor hospitality.

Tahun ini, Sila terus melanjutkan momentum positifnya dengan tampil di ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dan sukses meraih Juara 1 kategori The Best Expo. Penghargaan ini diberikan atas inovasi, kualitas produk, produktivitas, serta kemampuan adaptasi terhadap digitalisasi dan ekspansi ke pasar ekspor.

Penghargaan tersebut membawa Sila tampil kembali di ajang internasional, FHA Food and Beverages Singapore pada April 2025. Dalam pameran tersebut, Sila tidak hanya memamerkan produknya, tetapi juga memperoleh wawasan penting dari pengunjung dan pelaku industri lainnya.

“Pameran ini bukan hanya soal penjualan, tapi juga tentang pembelajaran dari respons pengunjung, sehingga kami semakin termotivasi untuk terus berinovasi,” ungkap Redha.

Ia juga menambahkan bahwa keikutsertaan dalam berbagai program dari BRI telah memperluas perspektifnya sebagai pengusaha, serta meningkatkan daya saing dan kredibilitas merek Sila di pasar domestik dan internasional.(BY)