Telur Mentah Bisa Picu Keracunan, Begini Cara Aman Mengolahnya -->

Iklan Atas

Telur Mentah Bisa Picu Keracunan, Begini Cara Aman Mengolahnya

Kamis, 03 Juli 2025
Apakah aman makan telur ayam mentah? Begini kata ahli. 


Jakarta – Beragam sajian populer seperti saus hollandaise, mayones buatan sendiri, hingga dressing salad Caesar kerap menggunakan telur mentah sebagai bahan utama. Meskipun menggugah selera, muncul pertanyaan penting: apakah aman mengonsumsi telur ayam mentah?

Telur dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi dan kaya akan vitamin serta mineral. Banyak orang bahkan menikmati adonan kue sebelum dipanggang atau mencampurkan kuning telur mentah di atas roti alpukat. Namun, pakar kesehatan mengingatkan bahwa makan telur tanpa dimasak dapat menimbulkan risiko serius bagi tubuh.

Risiko Kontaminasi Salmonella
Menurut laporan dari Taste of Home yang mengutip data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi telur mentah tidak pernah dianggap aman karena berpotensi membawa bakteri Salmonella, penyebab umum keracunan makanan.

Bakteri ini bisa menginfeksi telur bahkan sebelum cangkangnya terbentuk dalam tubuh ayam. Selain itu, telur juga bisa terpapar bakteri setelah dikeluarkan dari induknya, misalnya saat bersentuhan dengan kotoran unggas.

Baik kuning maupun putih telur mentah sama-sama berisiko. Banyak hidangan seperti koktail atau dessert klasik menggunakan putih telur mentah. Jika belum melalui proses pasteurisasi, maka risiko penularan bakteri tetap ada.

Dampak Kesehatan dari Infeksi
Keracunan akibat Salmonella bisa menimbulkan gejala seperti diare, muntah, sakit perut, dan demam, yang biasanya muncul dalam rentang waktu 6 jam hingga 6 hari setelah terinfeksi.

Meskipun kebanyakan orang bisa sembuh tanpa pengobatan khusus, infeksi ini bisa berbahaya untuk anak-anak, ibu hamil, lansia, dan penderita imun lemah. Bagi kelompok ini, infeksi bisa berkembang menjadi kondisi serius.

Waspadai Adonan Kue Mentah
Tidak sedikit orang mengira bahwa adonan kue tanpa telur mentah aman dikonsumsi. Padahal, tepung terigu mentah yang biasanya menjadi bahan utama adonan juga bisa membawa risiko. Tepung belum mengalami pemanasan, sehingga memungkinkan bakteri E. coli bertahan di dalamnya.

Proses kontaminasi bisa terjadi sejak penggilingan, pengemasan, hingga penyimpanan. Oleh sebab itu, CDC juga merekomendasikan untuk tidak mencicipi atau menyantap adonan mentah, meski tampaknya tidak mengandung bahan berisiko.

Tips Aman Jika Tetap Ingin Menggunakan Telur Mentah
Jika Anda tetap ingin memasukkan telur mentah ke dalam resep, pastikan untuk mengikuti beberapa langkah pencegahan:

Gunakan telur yang telah dipasteurisasi, karena telah melalui proses pemanasan ringan untuk membunuh bakteri tanpa memasak isi telur.

Cuci tangan setelah memegang telur mentah dan sebelum menyentuh wajah atau makanan lain.

Bersihkan peralatan dapur seperti mangkuk, sendok, atau mixer yang kontak dengan telur mentah.

Simpan telur di suhu dingin, idealnya di bawah 4°C. Segera masukkan kembali ke dalam kulkas jika tidak langsung digunakan.

Hindari menggunakan telur yang cangkangnya retak atau tampak kotor, karena lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri.

Kesimpulan
Meskipun telur mentah masih digunakan dalam berbagai resep dan tradisi kuliner, penting untuk menyadari potensi bahayanya terhadap kesehatan. Mengutamakan keamanan pangan adalah langkah penting, terutama bagi kelompok rentan. Gunakan telur pasteurisasi dan praktikkan kebersihan dapur yang baik untuk mengurangi risiko infeksi yang tidak diinginkan.(BY)