![]() |
Foto bersama di depan Tugu Galodo Pasie Laweh |
Tanah Datar, fajarsumbar.com - Dalam memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, mengadakan Alek Anak Nagari atau Pesta Rakyat, dengan meresmikan Tugu Galodo dan Galery Foto. Tahun ini menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat, sebagai pengingat bencana besar yang melanda nagari tersebut pada tahun 1979.
Peresmian Tugu Galodo dan Galeri Foto, yang dihadiri keluarga korban Galodo itu, langsung diresmikan Wali Nagari Pasie Laweh, Hidayat, S.Pd, M.Pd.T. Peresmian Tugu Galodo dan Galeri Foto itu, diawali dengan tarian tradisional Marawa yang dipadukan dengan atraksi Silek Galombang dari Sanggar Seni Lereng Marapi, yang digelar di Lapangan Balai Selasa, Jorong Babussalam, Sabtu (30/8/25).
Wali Nagari Hidayat sampaikan, dengan mengusung tema "Pasie Laweh Bangkit, Dari Duka Menjadi Doa dan Karya", bahwa monumen ini bukan hanya sekadar simbol fisik, tetapi ruh perjuangan masyarakat. Peristiwa kelam tahun 1979 harus dikenang sebagai pelajaran berharga, serta inspirasi untuk terus berkarya dalam bidang sosial, budaya, pendidikan, hingga ekonomi.
"Peresmian ini juga menjadi ajang silaturahmi antar keluarga korban Galodo yang terpisah sejak 1979. Acara ini mempertemukan kembali keluarga yang sudah lama tercerai-berai, menyambung kembali tali persaudaraan yang sempat putus puluhan tahun lalu. Ini adalah momentum persatuan," ulasnya.
Wali Nagari juga sampaikan apresiasi kepada masyarakat Pasie Laweh dan para perantau, yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pasie Laweh (IKAPASLA), karena dukungan dari rantau sangat menentukan keberhasilan acara ini, yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya.
Sementara itu, Anggota DPRD Tanah Datar Yalpema Jurin, yang hadir pada kegiatan ini dan juga merupakan anak Nagari Pasie Laweh, dalam sambutannya menegaskan, pentingnya menjaga memori kolektif bencana Galodo, agar generasi muda tetap ingat akan sejarah yang membentuk karakter masyarakat Pasie Laweh hari ini. "Peresmian Tugu Galodo dan galeri ini diharapkan menjadi titik balik, dari kenangan duka menuju semangat kebersamaan dan karya," tuturnya.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Nagari Pasie Laweh sekaligus Sekretaris DPRD Tanah Datar, Drs. Yuhardi katakan, pembangunan Tugu Galodo dan Galeri Foto, merupakan langkah nyata untuk melestarikan sejarah lokal. "Ini bukan sekadar nostalgia, tapi juga media edukasi bagi anak cucu kita," ungkapnya.
Salah seorang keluarga korban Desmawarni (67) asal Sitiung 3 Kabupaten Dharmasraya ungkapkan, sangat terharu dengan kegiatan ini, Orang tua perempuannya Darama, menjadi korban dalam bencana Galodo 1979. "Hati saya bergetar bisa kembali hadir di Pasie Laweh, menyaksikan tugu ini sebagai pengingat duka, yang kini berubah menjadi doa," ungkapnya dengan mata berkaca.
Desmawarni menambahkan, keluarga korban dari Dharmasraya maupun dari Muaro Sakai, Kabupaten Pesisir Selatan, yang jumlahnya diperkirakan mencapai seratus kepala keluarga, sangat mendukung kegiatan ini. "Kehadiran mereka menjadi bukti kuat, bahwa peristiwa 1979 masih meninggalkan ikatan emosional lintas daerah," tambahnya.
Acara peresmian dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Tugu Galodo oleh Wali Nagari Pasie Laweh. Turut hadir Camat Sungai Tarab beserta Forkopimca, para Wali Nagari se-Kecamatan Sungai Tarab, Ketua BPRN dan anggota, Ketua KAN, tokoh masyarakat, serta ratusan warga Pasie Laweh. (F12)