Solok – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Kabupaten Solok. Tak hanya di kawasan Bukik Junjuang Siriah, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, pada Jumat (17/7/2025), kobaran api juga muncul di tujuh nagari lainnya dalam waktu hampir bersamaan.
“Kemarin, dalam satu hari saja, tim kami harus menangani kebakaran di delapan titik berbeda,” ungkap Kepala Seksi Operasi Damkar Kabupaten Solok, Zulhelmi Bosy, Sabtu (19/7/2025).
Beberapa wilayah yang terdampak meliputi Nagari Saniangbaka, kawasan dekat Puncak Gagoan di Junjuang Sirih, Jorong Sungai Lasi Nagari Pianggu, Sulik Aia, Talang Babungo, Jorong Bukik Kili Koto Baru, Padang Balimbiang Koto Sani, serta Alahan Panjang.
Total luas lahan yang terbakar ditaksir mencapai puluhan hingga ratusan hektare. Zulhelmi mengungkapkan, tim pemadam harus berjibaku sepanjang hari untuk menjinakkan api yang terus meluas.
“Banyak anggota kami yang kelelahan karena harus bekerja tanpa henti. Sumber daya yang kami miliki terbatas, sementara tantangan di lapangan sangat besar,” tuturnya.
Saat ini, Dinas Damkar Kabupaten Solok memiliki 94 personel yang terbagi dalam beberapa regu. Sayangnya, dari lima unit armada pemadam kebakaran, hanya tiga yang bisa dioperasikan.
“Dua unit tidak bisa digunakan karena mengalami kecelakaan. Satu lagi sudah rusak lama, tapi masih kami pakai meski tidak maksimal,” jelasnya.
Selain keterbatasan armada, medan yang sulit dijangkau serta minimnya sumber air akibat musim kemarau menjadi kendala utama dalam penanganan karhutla.
“Banyak titik api berada di perbukitan yang tidak bisa dilalui kendaraan. Tim kami harus berjalan kaki dan memadamkan api secara manual menggunakan ranting kayu basah,” tambah Zulhelmi.
Upaya pemadaman terus dilanjutkan. Pagi ini, tim Damkar kembali dikerahkan ke Nagari Kinari untuk menangani kebakaran baru yang dilaporkan terjadi di wilayah tersebut.
“Tim sudah bergerak menuju lokasi sejak pagi tadi,” pungkasnya.(des*)