Rombongan Mahasiswa KKN Unand yang Hilang di Hutan Pauh Sangik Ditemukan Selamat -->

Iklan Atas

Rombongan Mahasiswa KKN Unand yang Hilang di Hutan Pauh Sangik Ditemukan Selamat

Jumat, 01 Agustus 2025
.


Lima Puluh Kota, fajarsumbar.com  — Setelah sempat dilaporkan hilang kontak selama lebih dari 12 jam, rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) bersama perangkat nagari dan pemuda setempat akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di kawasan hutan Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Jumat dinihari, 1 Agustus 2025.


Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Kapolsek Akabiluru, Iptu Marjohan, yang memastikan bahwa seluruh anggota rombongan telah berhasil kembali ke posko utama di Kantor Wali Nagari Pauh Sangik dalam kondisi selamat dan tidak ada korban jiwa. “Evakuasi rombongan dilakukan pada pukul 02.57 WIB. Semua berhasil dibawa turun dan tiba di Kantor Wali Nagari dengan pengawalan tim pencarian gabungan,” ujar Iptu Marjohan, Jumat (1/8/2025) dinihari.


Rombongan yang terdiri dari 24 orang tersebut sempat membuat panik keluarga, warga, dan civitas akademika Universitas Andalas karena tidak kunjung kembali dari kegiatan tracking ke dalam hutan pada Kamis, 31 Juli 2025. Kekhawatiran semakin meningkat karena hingga malam hari, tidak ada kabar sama sekali dari kelompok yang terdiri dari mahasiswa, wali nagari, perangkat, serta pemuda tersebut.


Namun, setelah pencarian intensif dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan pihak BPBD dan masyarakat setempat, keberadaan rombongan berhasil diketahui dan dievakuasi secara bertahap.


Menurut penjelasan dari salah satu tim evakuasi, penyebab utama keterlambatan bukan karena tersesat atau kehilangan arah. “Mereka tidak tersesat, hanya saja salah satu peserta mengalami cedera pada bagian kaki. Ini menyebabkan perjalanan menurun menjadi lambat dan akhirnya mereka tertahan di tengah hutan,” jelas sumber dari tim SAR.


Tim evakuasi kemudian memutuskan untuk membagi rombongan menjadi dua kelompok. Rombongan pertama berhasil turun lebih dahulu pada Kamis malam, sementara rombongan kedua, yang bergerak lebih lambat karena mendampingi peserta cedera, baru tiba pada dinihari Jumat.


Kondisi fisik seluruh peserta dipastikan stabil meski beberapa terlihat kelelahan. Petugas medis setempat juga telah disiagakan untuk memberikan pemeriksaan dan penanganan awal. Peserta yang mengalami cedera kaki segera mendapat perawatan lanjutan.


Sementara itu, pihak Universitas Andalas mengapresiasi respon cepat dari seluruh unsur yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi. Mereka menyampaikan terima kasih kepada pemerintah nagari, aparat keamanan, serta masyarakat yang telah membantu sepenuhnya.


“Kami bersyukur semua mahasiswa dalam keadaan selamat. Ini jadi pelajaran penting untuk peningkatan protokol keamanan dalam kegiatan lapangan ke depan,” kata perwakilan kampus dalam keterangannya.


Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi risiko dalam setiap kegiatan mahasiswa di lapangan, terutama yang berkaitan dengan daerah alam terbuka seperti hutan dan perbukitan. Beruntung, kerjasama lintas pihak berhasil mencegah kejadian ini berkembang menjadi tragedi.


Saat ini, seluruh anggota rombongan sudah dipulangkan ke lokasi KKN masing-masing dan akan menjalani masa pemulihan sebelum kembali melanjutkan aktivitas mereka di nagari setempat.(Ab/Ul)