![]() |
Salah satu pohon pelindung mulai lapuk di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar |
Dharmasraya – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menyayangkan dugaan perusakan pohon pelindung yang berjajar di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Temuan itu disampaikan Kepala DLH Dharmasraya, Budi Waluyo, setelah mendapati sejumlah pohon dalam kondisi mengering dan sebagian mulai lapuk secara tidak wajar.
“Kami menduga pohon-pohon ini sengaja dimatikan. Ada yang disayat, dibakar di bagian pangkal, bahkan disiram minyak tanah maupun herbisida,” ungkap Budi di Pulau Punjung, Selasa (9/9/2025).
Ia menekankan, mayoritas pohon pelindung di jalur tersebut merupakan jenis mahoni dan sejenisnya yang pada dasarnya jarang mati secara alami. Karena itu, indikasi adanya tindakan perusakan dinilai cukup kuat. “Kalau tidak ada intervensi manusia, kecil kemungkinan pohon-pohon ini mati begitu saja. Patut dicurigai ada kepentingan tertentu di balik hal ini,” lanjutnya.
Menurut DLH, perusakan pohon tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan. Pohon pelindung memiliki fungsi penting sebagai peneduh, penahan debu, sekaligus peredam polusi udara dari kendaraan bermotor. “Keberadaan pohon ini bukan sekadar memperindah jalan, melainkan juga menjaga kualitas udara dan memberi kenyamanan. Sangat disayangkan jika ada pihak yang sengaja merusaknya demi kepentingan pribadi,” tegas Budi.
DLH pun mengajak masyarakat sekitar jalur utama tersebut untuk ikut menjaga kelestarian pohon pelindung. “Kalau merasa terganggu, sampaikan melalui mekanisme resmi. Jangan langsung merusak,” imbaunya.
Sebagai langkah antisipasi, DLH Dharmasraya akan terus memantau kondisi pohon di sepanjang Jalinsum dan melakukan pemangkasan bila dianggap membahayakan pengendara.(des*)