![]() |
| Proyek Waskita Karya. |
Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek besar infrastruktur nasional. Kali ini, BUMN konstruksi tersebut dipercaya menangani pembangunan Karian Dam–Serpong Conveyance System (KSCS) Package 1, dengan nilai kontrak mencapai USD 56,86 juta atau sekitar Rp942,4 miliar (mengacu pada kurs Rp16.575 per USD).
Penandatanganan kontrak dilakukan secara resmi dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Wakil Menteri Diana Kusumastuti, serta Direktur Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwanto. Hadir pula Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Dedi Yudha Lesmana dan perwakilan dari Korea Export-Import Bank Indonesia Office sebagai mitra pendanaan proyek.
Menteri PU Dody Hanggodo menyebut proyek KSCS ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem penyediaan air baku nasional. Infrastruktur tersebut nantinya akan menyalurkan air dari Bendungan Karian ke wilayah Serpong, guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi sekitar dua juta penduduk di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Selain itu, sistem ini juga akan menopang kegiatan UMKM dan sektor industri di kawasan metropolitan.
“Pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga simbol pemerataan akses air bersih yang membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Aliran air dari bendungan hingga ke rumah tangga adalah wujud nyata pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Dody.
Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan bahwa KSCS menjadi salah satu proyek vital yang menghubungkan aliran air baku dari Bendungan Karian menuju berbagai daerah layanan, termasuk Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, hingga Kabupaten Bogor.
Menurutnya, proyek ini akan mendistribusikan air baku sebanyak 9,5 meter kubik per detik untuk Banten, 3,45 m³ per detik untuk DKI Jakarta, dan 0,95 m³ per detik untuk Jawa Barat. “Dengan sistem ini, masyarakat akan lebih mudah memperoleh akses air bersih yang layak,” tambahnya.
Hanugroho menegaskan, KSCS tidak hanya meningkatkan kapasitas distribusi air baku, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan taraf hidup, kesehatan, dan sanitasi masyarakat. Ia menilai proyek ini merupakan bukti komitmen Waskita Karya dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan air nasional sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di sektor air bersih dan sanitasi.
Ke depan, Waskita Karya berkomitmen terus berperan aktif dalam berbagai pembangunan infrastruktur yang berdampak luas bagi masyarakat. “Kami akan terus berkontribusi pada proyek-proyek strategis yang memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” tutup Hanugroho.(BY)
Komentar