Padang Pariaman - Gerakan literasi di Kabupaten Padang Pariaman kian menggeliat. Melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, pemerintah daerah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Instrumen Akreditasi Perpustakaan bagi ratusan pengelola perpustakaan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan setempat, Selasa (2/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan para kepala sekolah, pengelola perpustakaan, serta dua narasumber kompeten dari dunia akademik dan profesional kepustakawanan. Yaitu Syahrahmat, S.Sos, Pustakawan Ahli Muda Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bukittinggi, dan M. Fadli, S.Sos., M.I.Kom, Dosen UIN Imam Bonjol Padang yang juga anggota Tim Akreditasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Padang Pariaman, Sumarni, menegaskan bahwa akreditasi perpustakaan bukan sekadar simbol atau predikat, melainkan tolok ukur mutu layanan literasi di tingkat sekolah.
“Akreditasi adalah proses penting untuk memastikan perpustakaan memenuhi standar nasional, baik dari sisi koleksi, layanan, manajemen, maupun SDM. Ini bagian dari tanggung jawab kita dalam membangun budaya baca dan belajar,” ujarnya.
Ia menambahkan, di tengah derasnya arus digitalisasi, perpustakaan harus bertransformasi menjadi pusat inovasi dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Perpustakaan tidak boleh sekadar tempat menyimpan buku. Ia harus menjadi ruang inspirasi, tempat anak-anak menemukan ide dan masa depan,” tegasnya.
Lebih jauh, Sumarni menargetkan pada tahun 2026 mendatang, sedikitnya 20 perpustakaan sekolah di Padang Pariaman akan berstatus terakreditasi nasional.
“Ini bagian dari program pembinaan berkelanjutan menuju perpustakaan sekolah yang modern, terstandar, dan berdaya saing,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kabid Perpustakaan, Asrida Dayang, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan pengelola perpustakaan SD dan SMP di seluruh wilayah Padang Pariaman.
“Tujuan utama Bimtek ini adalah meningkatkan mutu pengelolaan perpustakaan sekaligus mendorong setiap sekolah memiliki Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) sebagai bagian dari sistem data nasional,” ungkapnya.
Asrida menambahkan, pihaknya juga ingin memastikan bahwa setiap perpustakaan sekolah. Bahkan hingga tingkat desa atau nagari, benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kami ingin perpustakaan di Padang Pariaman tidak hanya terdata, tapi juga hidup, berfungsi, dan menjadi jantung kegiatan literasi di sekolah,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Padang Pariaman berkomitmen membangun ekosistem literasi yang progresif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi daerah menuju masyarakat cerdas, berpengetahuan, dan berdaya saing tinggi.(r-saco).
Komentar