Jakarta – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza bagian tengah pada Sabtu (25/10), dengan sasaran seorang anggota kelompok milisi Jihad Islam (Islamic Jihad), meskipun saat ini tengah berlangsung gencatan senjata.
Dalam pernyataannya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut serangan presisi tersebut dilakukan di wilayah Nuseirat, Gaza tengah. Target operasi adalah seorang anggota kelompok Islamic Jihad yang diduga tengah merencanakan serangan terhadap pasukan Israel.
Serangan ini menambah panjang daftar pelanggaran yang terjadi sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan di Gaza. Selama dua pekan terakhir, gencatan senjata yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut disepakati antara Israel dengan Hamas serta sekutunya, Islamic Jihad.
Pihak Israel berdalih bahwa negaranya memiliki hak untuk mempertahankan diri dan melindungi tentaranya dari ancaman serangan, meski perjanjian gencatan masih berlangsung.
Sementara itu, seperti dilaporkan AFP, Rumah Sakit Al-Awda di Gaza yang dikuasai Hamas mengonfirmasi telah menerima sejumlah korban luka akibat serangan udara tersebut.
“Rumah sakit menerima empat orang terluka setelah pasukan pendudukan Israel menargetkan sebuah mobil sipil di kawasan Al-Ahli Club, Kamp Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah,” demikian keterangan pihak rumah sakit.
Militer Israel menegaskan akan terus melanjutkan operasi militernya di Gaza untuk menyingkirkan setiap ancaman yang dianggap membahayakan pasukannya.(des*)
Komentar