Tata Kelola Risiko Bencana, Dosen UNP Kembangkan Desain Kebijakan Kelurahan Tangguh -->

Iklan Atas

Tata Kelola Risiko Bencana, Dosen UNP Kembangkan Desain Kebijakan Kelurahan Tangguh

Selasa, 28 Oktober 2025

 

.
Padang, fajarsumbar com - Program Hilirisasi – Desain Model yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI, Dr. Zikri Alhadi, S.IP, MA sebagai Ketua Tim Peneliti melakukan Focus Group Discussion (FGD) Uji Pengembangan Desain Kebijakan Kelurahan Tangguh Bencana. Kegiatan dilakukan pada Selasa, 14 Oktober 2025 di Ruang Diskusi Gedung Bagonjong Kampus Universitas Negeri Padang (UNP).


Dalam FGD ini, hadir sebagai Narasumber Dr. Zikri Alhadi selaku peneliti dan pengembang desain kebijakan dan Khalid Syaifullah, Fasilitator Nasional Pengurangan Resiko Bencana.

Sebagai peserta FGD hadir Anggota Tim Peneliti, Rahmadani Yusran, Sos, M.Si dan Iip Permana, ST, MT. Selain itu FGD ini juga dihadiri oleh Ketua Kelompok Siaga Bencana Kelurahan Lolong Belanti, Kelurahan Purus dan Kelurahan Belakang Tangsi.

Dr. Zikri Alhadi dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pengembangan kebijakan desain kelurahan tangguh bencana memiliki tantangan yaitu: belum ada pemeliharaan operasional Pengurangan Resiko Bencana di tingkat kelurahan/desa. Sementara salah satu solusinya adalah melakukan hilirisasi kebijakan kelurahan tangguh bencana berdasarkan penelitian memperkuat kelembagaan dan partisipasi. 

Adapun tujuan dari program ini adalah untuk membangun model kebijakan yang aplikatif, partisipatif, dan kontekstual.
Sementara itu Khalid Syaifullah dalam paparannya menjelaskan bahwa Kebijakan Kelurahan Tangguh Bencana sejatinya lebih untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi para pihak yang berkepentingan untuk mencapai tujuan pengurangan risiko bencana yaitu dengan meningkatkan ketahanan dan mengurangi kerentanan.

Berdasarkan dinamika diskusi, peserta FGD bersepakat memberikan rekomendasi bahwa kebijakan pembangunan Kelurahan Tangguh Bencana harus dimulai dengan membangun partisipasi aktif seluruh pihak dan memperkuat kelembagaan komunitas sebagai ujung tombak dalam memperkuat tata kelola risiko bencana. (Ms/Hms/Ald)