![]() |
| Poster resmi 'Festival & Lomba Ayam Kukuak Balenggek Sawahlunto Maju 2025' dengan total hadiah Rp20 Juta. Acara akan digelar pada Minggu, 9 November 2025 di Lapangan Silo, Sawahlunto.(foto/istimewa) |
Sawahlunto, fajarsumbar.com – Kota Sawahlunto bersiap menyelenggarakan perhelatan akbar budaya dan pariwisata melalui "Festival & Lomba Ayam Kukuak Balenggek Sawahlunto Maju 2025". Acara yang diselenggarakan oleh Sawahlunto Robowikti Farm (SRF) ini akan memperebutkan total hadiah fantastis senilai Rp20 Juta Rupiah.
Festival ini diadakan secara spesial dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-137 Tahun Kota Sawahlunto yang jatuh pada 1 Desember 2025, sekaligus menegaskan komitmen daerah dalam melestarikan Ayam Kukuak Balenggek, spesies ayam lokal endemik Sumatera Barat yang terkenal dengan keunikan kokoknya yang bertingkat atau bersusun (balenggek).
Detail Pelaksanaan
Lomba bergengsi ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 9 November 2025, mulai pukul 08.00 pagi hingga selesai. Lokasi acara akan dipusatkan di Lapangan Silo, Kota Sawahlunto.
Kategori Lomba dan Hadiah Menggiurkan
Kompetisi dibagi menjadi empat kelas utama, masing-masing dengan persyaratan lenggek (tingkat kokok) minimum yang harus dicapai:
1. Kelas SRF JUARA: Pendaftaran Rp30.000, dengan hadiah Juara 1 sebesar Rp2.500.000. Ayam di kelas ini harus mencapai minimal 7 lenggek kukuak ayam.
2. Kelas BOKO: Pendaftaran Rp25.000, dengan hadiah Juara 1 sebesar Rp2.000.000. Syarat minimal kukuak adalah 5 lenggek.
3. Kelas LANDIK: Pendaftaran Rp20.000, dengan hadiah Juara 1 sebesar Rp1.500.000. Syarat minimal kukuak adalah 3 lenggek.
4. Kelas LOKAL: Kelas ini juga menyediakan hadiah Juara 1 sebesar Rp2.000.000.
Selain uang tunai, para pemenang Juara 1, 2, dan 3 di setiap kelas akan mendapatkan Trofi, Piagam, dan Tabanas. Sementara, Juara 4 dan 5 berhak atas Piagam dan Tabanas. Seluruh hadiah didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Sawahlunto, bersumber dari DPA Perubahan Disparpora Tahun Anggaran 2025.
Aturan dan Proses Penilaian yang Ketat
Demi menjaga kualitas dan keadilan kompetisi, panitia menerapkan sejumlah tata tertib ketat:
1. Sistem Non-Tunai: Pembayaran pendaftaran dan penerimaan tabanas menggunakan sistem non-tunai/transfer, dengan potongan pajak hadiah sebesar 6%.
2. Prosedur Penilaian: Penilaian dimulai dari hitungan mundur 10. Ayam tidak dinilai jika masih berada di arena lomba setelah hitungan 1.
3. Persyaratan Fisik: Ayam wajib dipasangi tali atau paso-paso yang diikat pada pancing saat berlomba.
4. Diskualifikasi Cepat: Untuk kelas SRF JUARA, ayam yang tidak mencapai 7 lenggek kukuak ayam akan langsung didiskualifikasi. Diskualifikasi juga berlaku untuk kelas SRF JUARA dan BOKO jika ayam gagal mencapai standar minimum lenggek sebanyak 3 kali kokok.
5. Waktu Lomba: Waktu penyisihan ditetapkan 10 menit, dan waktu final adalah 15 menit.
6. Lolos ke Final: Jika jumlah peserta penyisihan lebih dari 30 ekor, 4 poin tertinggi akan maju ke final. Namun, jika peserta kurang dari 30 ekor, hanya 3 ekor ayam dengan poin tertinggi yang berhak melaju.
7. Keputusan Final: Keputusan para juri dan panitia dinyatakan mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Festival ini diharapkan mampu menjadi magnet yang menarik wisatawan dan peserta dari berbagai kota, sejalan dengan visi Kota Sawahlunto untuk terus memajukan sektor sport tourism dan ekonomi kreatif berbasis budaya. (ton)
Komentar