Era Baru Transportasi, Mobil Listrik Dominasi Perjalanan “Golden Week” di China

AdSense New

Era Baru Transportasi, Mobil Listrik Dominasi Perjalanan “Golden Week” di China

Minggu, 02 November 2025
Ilustrasi. 


Jakarta – Permintaan bahan bakar minyak (BBM) di China anjlok selama libur panjang Oktober yang dikenal sebagai Golden Week atau “Minggu Emas”. Penurunan ini terjadi karena semakin banyak masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik (EV) untuk bepergian.

Salah satunya adalah Tianyu Jiang, warga asal Sichuan yang melakukan perjalanan sejauh 2.000 kilometer menuju Beijing menggunakan mobil listriknya. Perjalanan ini merupakan kali pertama ia menempuh jarak jauh tanpa kendaraan berbahan bakar bensin.

“Dulu saya selalu pakai mobil bensin, tapi sekarang berkendara dengan EV jarak jauh terasa lebih mudah dan nyaman,” ujarnya, dikutip dari Reuters.

Fenomena seperti Jiang kini menjadi hal umum di China. Puluhan juta pengendara telah memilih mobil listrik, didukung oleh ketersediaan stasiun pengisian daya yang semakin banyak di berbagai wilayah. Kondisi ini membuat konsumsi bensin selama libur nasional menurun tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut laporan konsultan Sublime China Information (SCI), permintaan bensin China pada Oktober 2025 diperkirakan turun hingga 9 persen dari tahun lalu menjadi sekitar 12,5 juta ton. Angka ini menandakan pergeseran besar dalam tren konsumsi energi di negara tersebut.

Penurunan ini juga mencerminkan transisi energi yang lebih luas di China. Setelah menjadi penggerak utama permintaan minyak global selama puluhan tahun, kini negeri tirai bambu mulai beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Konsumsi bensin di China bahkan mencapai puncaknya pada 2023, dan diperkirakan turun lebih dari 4 persen pada 2025, menurut riset internal Sinopec.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, kendaraan listrik dan hibrida menyumbang hampir setengah dari total penjualan mobil baru di China. Sementara itu, dari 63,5 juta perjalanan mobil selama libur Golden Week, sekitar 20 persen dilakukan menggunakan mobil listrik atau hibrida, berdasarkan data Kementerian Perhubungan.

Aktivitas di stasiun pengisian daya juga meningkat tajam. Konsumsi listrik harian di fasilitas pengisian naik lebih dari 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan lonjakan penggunaan kendaraan listrik.

Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi besar-besaran infrastruktur pengisian daya. Hingga akhir September 2025, China memiliki sekitar 18 juta titik pengisian daya — naik lebih dari 54 persen dibandingkan tahun lalu.

“Baik mengisi bensin maupun mengisi daya sama-sama butuh antre, tapi kini menemukan stasiun pengisian daya sangat mudah. Dalam radius 10 kilometer dari jalan raya, pasti ada,” ujar Jiang. “Selain itu, biayanya jauh lebih murah.”

Dengan tren ini, para analis memperkirakan permintaan bahan bakar fosil di China akan terus menurun dalam beberapa tahun mendatang, seiring percepatan transisi menuju mobilitas ramah lingkungan.(BY)