Marini Minta Dorna Ubah Sistem Q1–Q2 MotoGP, “Kami Seperti Dihukum Dua Kali” -->

Iklan Atas

Marini Minta Dorna Ubah Sistem Q1–Q2 MotoGP, “Kami Seperti Dihukum Dua Kali”

Minggu, 02 November 2025
Adik tiri Valentino Rossi, Luca Marini (10), meminta agar format kualifikasi MotoGP diubah. 


Jakarta – Pembalap MotoGP, Luca Marini, menyerukan agar format kualifikasi di ajang MotoGP kembali dievaluasi. Ia menilai sistem saat ini menyulitkan pembalap yang gagal menembus sesi kedua (Q2) untuk meraih posisi start depan.

Dalam format yang berlaku sekarang, sepuluh pembalap tercepat di sesi Practice otomatis masuk ke Q2. Sementara dua belas pembalap lainnya harus bersaing lebih dulu di Q1, dan hanya dua rider terbaik dari Q1 yang berhak melangkah ke Q2. Artinya, pembalap yang gagal menembus dua besar Q1 harus memulai balapan dari posisi ke-13 atau lebih belakang.

Rasa Tak Adil di Balik Sistem Q1–Q2

Marini menganggap sistem tersebut memberikan “hukuman ganda” bagi pembalap yang kurang beruntung di sesi awal. Dengan ketatnya persaingan di MotoGP saat ini, tidak lolos Q2 sudah menjadi kerugian besar tersendiri.

“Gagal lolos ke Q2 sudah seperti penalti tersendiri bagi pembalap. Mungkin sudah saatnya sistem ini dikaji ulang dengan melibatkan tim dan para rider,” ujar Marini, dikutip dari Crash, Sabtu (1/11/2025).

Ia menambahkan, situasi di lintasan juga sering tak menentu. Gangguan seperti bendera kuning atau insiden kecelakaan bisa menggagalkan putaran cepat pembalap, membuat peluang ke Q2 hilang begitu saja.

“Sekarang ada dua balapan setiap akhir pekan, Sprint dan Race utama. Jadi posisi start semakin penting. Kalau satu putaran terbaik terganggu, seluruh akhir pekan bisa rusak,” tutur adik tiri dari Valentino Rossi itu.

Usul Tambahan Kuota Lolos Q1 ke Q2

Sebagai solusi, Marini mengusulkan agar jumlah pembalap yang naik dari Q1 ke Q2 diperbanyak, tidak hanya dua seperti sekarang. Menurutnya, hal itu akan memberikan kesempatan lebih adil bagi rider yang tampil cepat di Q1 namun terhalang kondisi tertentu.

“Akan lebih baik kalau pembalap yang lolos dari Q1 ditambah jadi tiga atau empat orang,” sarannya.
“Dengan begitu, mereka yang punya kecepatan kompetitif tetap punya peluang lebih besar untuk bersaing memperebutkan kemenangan,” tambahnya.

Kini tinggal menunggu apakah Dorna Sports dan FIM selaku penyelenggara MotoGP akan mempertimbangkan perubahan tersebut. Pasalnya, format akhir pekan balapan saat ini sudah cukup padat dengan sesi latihan, kualifikasi, Sprint, dan balapan utama.(BY)