![]() |
| Koordinator pengawas SMK Solsel Salman berikan materi terkait penyusunan RKJM dan RKT di SMKN 1 Solsel. (Abg) |
Solsel, fajarsumbar.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Solok Selatan, (Sumbar) laksanakan kegiatan penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tanunan (RKT) tahun 2026.
Rapat ini dihadiri oleh Koordinator Pengawas SMA/SMK Solok Selatan Sarman, kepala sekolah Syurya Hendra, Komite sekolah, seluruh guru BK di ruang pertemuan VIP SMKN 1 Solsel.Rabu (5/11/2025).
Penyusunan RKJM ini tidak lepas dari rakor pendidikan dan juga evaluasi sekolah, dan pertemuan ini juga masuk dalam program penilaian kinerja kepala sekolah.
Program ini betul betul mengarah ke aksi aksi yang akan kita lakukan untuk tahun kedepanya.
Ketua Komite SMKN 1 Solok Selatan Joni Wardi Dt Malin Pangulu dalam arahanya mengatakan. Komite SMKN 1 Solok Selatan sangat. mendukung kegiatan kegiatan sekolah termasuk kegiatan penyusunan RKJM dan RKT, dan penilaian kinerj kepala sekolah tahun 2026
Dalam rangka penyusunan ini tentu tidak terlepas dari masalah angka angka atau keuangan, makanya pada saat saat tertentu ini harus di sepakati bersama sama sehingg SMKN 1 Solok Selatan ini semakin berkembang.
Kami dari komite juga mengharaokan kegiatan dan kebijakan kebijakan untuk siswa harus juga diketahui dan dibahas bersama Komite dan pihak sekolah, sebagai bahan pertimbangan bagi orang tua murid.
Koordinator SMA/SMK Solok Selatan Salman dalam arahanya menyampaikan. Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah ini dan Rencana Kerja Tanunan harus memahami betul tunpoksinya nanti dan kerja ini sangat berat, namun ringan apabila dikerjakan dengan tulus.
Tim kerja RKJM dan RKT itu harus melaksanakan tugasnya dengan iklas dan penuh dengan keiklasan, karena RKJM ini penuh tantangan.
Dalam membahas RKJM, RKT semua tim nantinya ada pengawasan dan akan ada evaluasi yang nanti akan di tanya apakah hasil dari penyusunan program tersebut.
Masa dari penyusunan RKJP itu 8 tahun, RKJM 4 tahun dan RKT 1 tahun sesuai dengan masa jabatanya, dan jangan nanti ada pula kepala sekolah yang menyusun program ini terlalu pintar, namun tidak memahami. (Abg).
Komentar