![]() |
Wawako Drs. Asrul dan peserta pelatihan operator alat berat foto bersama sebelum berangkat ke Banda Aceh. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Sebanyak 16 warga Padang Panjang dilepas Wakil Walikota, Drs. Asrul untuk mengikuti pelatihan operator alat berat di Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh.
Acara melepas keberangkatan itu berlangsung di ruang VIP balaikota, Jumat (19/3).
Wawako minta Asrul berharap peserta yang yang terpilih agar tekunn serius mengikuti pelatihan yang diberikan Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh.
“Saya minta seluruh pesert buktikan kita bisa menjadi yang terbaik. Manfaatkan kesempatan yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan potensi,” pesan wawako.
Asrul mengapresiasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang telah bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh merintis pelatihan operator alat berat bagi warga Padang Panjang ini. Karena hal ini sejalan dengan program pembangunan dalam 5 tahun kepemimpinannya Wako Fadly Amran.
Mengingat pelatihan yang dilaksanakan di Aceh, Asrul juga berpesan peserta agar menjaga nama baik Padang Panjang dengan menunjukan sikap dan perilaku yang baik.
Kepala DPMPTSP, Ewasoska, S.H, menjelaskan, kegiatan ini akan berlangsung selama 12 hari. Mulai dari 22 Maret hingga 3 April mendatang.
“Sebelumnya kami telah melakukan promosi melalui media Kominfo dan DPMPTSP yang dilanjutkan dengan seleksi. Dari 150 pendaftar terpilih 16 orang. Pada proses wawancara yang dilakukan, 13 orang dari 16 ini menyatakan selepas pelatihan ini dia sudah mempunyai link untuk bekerja di berbagai perusahaan. Itu kami buktikan dengan menelepon siapa orang yang akan memasukkannya bekerja dan apa perusahaannya. Ini kami lakukan supaya yang mengikuti pelatihan ini memang bisa mendapatkan pekerjaan dan tidak lepas begitu saja ilmu yang didapat. Sedangkan tiga orang lagi, memiliki nilai tertinggi pada tahap seleksi,” jelasnya.
Terhadap peserta, kata Ewasoska, juga sudah diberi jaminan keselamatan dalam bekerja oleh BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan untuk anggarannya, pihaknya mendapatkan sharing dana kegiatan dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh.
“Anggaran yang tersedia di DPMPTSP hanya Rp93 juta untuk 16 belas orang," katanya.
Balai Jasa Konstruksi menanggung biaya transportasi, honor dan penginapan instruktur, biaya asesor atau lembaga kompetensi, serta biaya untuk pengujian asesor peserta Rp3,5 juta per satu peserta. Biaya penginapan dan makan minum peserta, biaya tempat pelatihan dan biaya simulator sebelum peserta menggunakan alat berat, biaya operasional berat dan sertifikat.
“Kita hanya menanggung transportasi peserta pulang pergi dan uang saku peserta selama 12 hari,” jelas Ewasoska. (syam)