Alumni Galang Donasi untuk Pembangunan Masjid -->

Iklan Atas

Alumni Galang Donasi untuk Pembangunan Masjid

Selasa, 27 April 2021


Pengarah Ikatan Alumi H. Muhammad Syarif, saat menyerahkan bantuan donasi dari Alumni Angkatan 1991 sebesar Rp16,5 juta untuk melunasi utang pembangunan masjid, diterima lansgung kepala MAN 2 Padang Panjang Agustamam. (ist)





Tanah Datar - Masjid yang terletak di dalam komplek Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang Panjang yang berkampus di Nagari Kotobaru, Kecamatan X Koto, Tanah Datar, rubuh akibat gempa dahsyat beberapa tahun lalu. Lalu dibangun kembali, tapi pengurus terutang dalam jumlah besar.


‘’Informasi yang kami peroleh, utang itu berada pada kisaran angka Rp200 juta. Mengingat terbatasnya sumber daya keuangan madrasah, maka para alumni berinisiatif turut membantu menyelesaikan utang tersebut,’’ kata Irwandi Nashir, dosen IAIN Bukittinggi yang juga merupakan salah seorang alumni, kemarin.


Dikatakan, para alumni itu tergabung ke dalam wadah organisasi Ikatan Alumni PGA/PGAN/MAN/MAKN/MAPK. Penamaan organisasi alumni yang cukup panjang itu, terkait dengan beberapa perubahan nama dan prgram pendidikan yang dialami madrasah itu, terakhir bernama MAN 2 Padang Panjang.


Pengarah Ikatan Alumni H. Muhammad Syarif, saat menyerahkan bantuan donasi dari kalangan alumni yang diterima Kepala Madrasah Agustamam mengatakan, pihaknya menggalang donasi dalam upaya membantu melunasi utang masjid tersebut. Saat ini, jelasnya, dana yang digalang dari alumni MAN/MAPK angkatan 1991 terkumpul Rp 16,5 juta yang langsung diserahkan.


Sementara itu, Ketua IKA Sumbar Dr. Yulkifli Amir menegaskan, melalui wadah organisasi alumni tersebut, pihaknya akan terus melakukan penggalangan donasi untuk melunasi utang pembangunan masjid, menggunakan metode per angkatan. Selain sumbangan dari angkatan 1991, imbuhnya, pihaknya juga sudah berhasil menggalang donasi sebesar Rp14 juta dari alumni angkatan 1997.


Disamping menggalang donasi, IKA Sumbar juga akan membantu berbagai upaya meningkatkan jaringan kerja dalam rangka memajukan madrasah, salah satunya adalah memfasilitas kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, terutama yang ada di Sumatera Barat.


‘’Melalui kerjasama itu diharap, madrasah kita bisa memiliki jaringan kerja yang luas, sehingga mampu mengembangkan diri, sebagai langkah strategis menuju madrasah riset,’’ kata dekan FMIPA Univesitas Negeri Padang itu.


Masjid yang terletak di Komplek MAN 2 Padang Panjang itu bernama Mas jid Nurul Hikmah, selain digunakan untuk kegiatan keumatan, juga menjadi sarana penting pembinaan para siswa yang jumlahnya ratusan orang. Anak yang tinggal di asrama mencapai 500-an orang, juga menjadikan masjid tersebut sebagai pusat ibadah.


Masjid tersebut rubuh setelah terdampak dua gelombang gempa besar yang terjadi di Padang Panjang, yakni pada 7 Maret 2007 dan 30 September 2009. Untuk membangun kembali, pengurus masjid berukuran 20x25 meter dengan dua lantai itu, melakukan berbagai upaya, di antaranya berutang ke toko-toko bangunan, meminjam ke koperasi madrasah, infak murid dan guru, serta meminjam emas dari kalangan guru.


Dari upaya membangun kembali itulah, hingga kini pengurus masjid masih terutang dalam jumlah yang cukup besar, dan mendapat sokongan dari alumni untuk melunasinya.(*)