BKSDA Agam Pasang Perangkap Harimau di Cubadak Lilin -->

Iklan Atas

BKSDA Agam Pasang Perangkap Harimau di Cubadak Lilin

Minggu, 18 April 2021
.


Lubukbasung, fajarsumbar. com -  Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik berkelanjutan antara harimau Sumatera dengan manusia Sebelumnya, Resor KSDA Agam telah melakukan upaya pengusiran dengan cara bunyi-buyian mariam karbit beberapa hari pada awal Maret 2021.


"Pada saat itu kami tidak lagi menemukan jejak harimau di lokasi itu," kata Ade Putra Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, di Lubuk Basung, Sabtu.(17/4).


Namun upaya itu tidak membuahkan hasil yang maksimal, ini terbukti dengan kembali terjadi, harimau Sumatera, Kamis (15/4) menyerang dua ekor ternak warga Cubadak Lilin dan Sari Bulan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, 


 Ade Putra menambahkan, mencegah terulangnya kejadian  yang sama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam memasang dua perangkap di lokasi ternak warga Cubadak Lilin dan Sari Bulan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, di


Perangkap yang dipasang berupa kandang jebak pada Sabtu (17/4) namun lokasi sedang diguyur hujan, sehingga kandang jebak belum dipasang," Ade Putra menjelaskan


Ia menambahkan, dua unit kandang jebak dengan panjang dua meter dan lebar sekitar 90 centimeter itu dipasang di Jorong Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai atau lokasi kerbau milik Rajo Bentan (50) dimangsa harimau, Jumat (16/4).


Sedangkan kandang kedua, tambahnya, dipasang di Jorong Sari Bulan, Nagari Tigo Balai atau lokasi kerbau milik Datuak Bagindo (50) dimangsa harimau, Kamis (15/4).


"Kedua kandang jebak itu bakal kita beri umpan berupa satu ekor kambing," katanya.


Ia menambahkan, kandang jebak itu akan dipantau setiap pagi selama tujuh hari ke depan dan sembari melakukan patroli pada malam hari.


Apabila tertangkap, tambahnya, harimau itu bakal diobservasi terkait penyebab dan melihat kondisi kesehatannya.


"Harimau itu bakal kita rilis atau lepasliar ke hutan konservasi apabila tidak cacat atau luka," katanya.


Pemasangan kandang jebak itu merupakan upaya terakhir atau upaya evakuasi, karena sudah berulang kali terjadi konflik di daerah itu yang mengakibatkan dua ekor kerbau warga mati dan empat ekor mengalami luka-luka. (Yanto)