Penguatan PPKM Mikro dan Pengetatan Arus Balik Pasca Lebaran -->

Iklan Atas

Penguatan PPKM Mikro dan Pengetatan Arus Balik Pasca Lebaran

Selasa, 18 Mei 2021


Jakarta, fajarsumbar.com - Usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk memperkuat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro usai berakhirnya libur Lebaran.


"Tadi arahan bapak presiden untuk memperkuat PPKM Mikro baik di tempat mereka berangkat maupun di tempat tujuan di daerah di Jakarta," kata Airlangga dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (17/5).


Airlangga melaporkan warga yang mudik meninggalkan Jakarta mencapai 1,5 juta orang. Sekitar 1.023.290 orang mudik ke daerah di Pulau Jawa sementara sekitar 440 ribu orang mudik ke Pulau Sumatera. Ia juga mengatakan ada 3 daerah dengan mobilitas meningkat hampir 100 persen yakni Maluku Utara hampir 100 persen, Sulawesi Barat 74 persen dan Gorontalo 72 persen.


Selain memperkuat PPKM Mikro, Airlangga mengatakan, pemerintah juga memberlakukan tes acak (random test) kepada pemudik yang kembali ke Jakarta. Menurut Airlangga, Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar ada pemeriksaan ketat di pintu masuk Pelabuhan Bakaheuni Lampung.


"Khusus untuk yang dari Sumatera dilakukan mandatory check di Pelabuhan Bakaheuni dan juga di tempat mereka berangkat. Tentunya kita berharap bahwa mereka yang masuk ke Jawa terutama dari wilayah yang naik itu sudah aman dari COVID-19," kata Airlangga.

 

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga mengatakan perkembangan kasus COVID-19 relatif masih terkendali di mana kasus aktif nasional 5,3 persen dibanding global 11,09 persen.


Airlangga menambahkan, tingkat kesembuhannya mencapai 92 persen dibandingkan global yang 86,83 persen. Menurutnya, kasus aktif COVID-19 nasional juga mengalami penurunan sebesar 48,6 persen dari puncak kasus pada 5 Februari lalu. Kasus aktif minus atau mengalami pengurangan 7.595 dalam satu pekan terakhir dengan saat ini berada dalam kisaran 90.800.


Namun, ada 15 provinsi kasus aktif meningkat, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Maluku, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.


"Dibanding pekan pertama April, kasus mingguan di pulau Sumatera ada tren meningkat dan kita memonitor mobilitas penduduk pasca libur lebaran dari Sumatera ke Jawa," kata Airlangga,


Bed Occupancy Rate (BOR) yang juga mengalami perbaikan. Secara nasional, BOR relatif rendah yaitu 29 persen. Namun ada beberapa yang masih tinggi yakni Sumatera Utara 57 persen, Riau 52 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumatera Barat 49 persen, Sumatera Selatan 47 persen, Bangka Belitung 45 persen, Jambi 43 persen, dan Lampung 38 persen.


Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. 


Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.


Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Narahubung: Lalu Hamdani, No HP 081284519595. (*)