Komunitas Kesenian Sumbar Gelar Pertunjukkan di Lapas Pariaman -->

Iklan Atas

Komunitas Kesenian Sumbar Gelar Pertunjukkan di Lapas Pariaman

Kamis, 24 Juni 2021

Kalapas Pariaman, Eddy Junaedi saat membawakan lagu reggae di acara pertunjukan seni di Lapas.


Pariaman, fajarsumbar.com- Sebanyak 6 komunitas kesenian Sumbar dan satu pelukis mural menggalang pertunjukan seni di Lapas Pariaman serta di pertontonkan secara zoom ke seluruh Rutan dan Lapas di Sumbar. Apa yang melandasi pertunjukan di Lapas tersebut? Ini penjelasan Kepala Lapas Pariaman. Rabu (23/06/2021).


"Pertunjukan seni ini digagas oleh Darak Badarak dan Margin X. Berawal dari rasa kepedulian mereka terkait tidak adanya kunjungan di Lapas Pariaman selama pandemi," ungkap Eddy Junaedi.


Maka dengan dasar itu, kata Eddy lagi, seniman di Pariaman prihatin atas kondisi tersebut. Seniman "melihat" bahwa ada kesunyian di tengah-tengah lingkungan narapidana.


"Karena itu seniman tersebut menawarkan diri untuk melakukan pertunjukan di Lapas. Hal itu tentu kami sambut dengan baik. Mereka melakukan pertunjukan secara suka rela," jelas Eddy.


Dikatakan Eddy, pihaknya berharap kerjasama dengan seniman itu tetap berlanjut ke depannya.


Sementara itu, managemen pertunjukan tersebut bernama Ribut menuturkan, baginya selain rasa kepedulian terhadap kondisi pandemi di lapas Pariaman, berproses di lapas Pariaman merupakan hal yang baru.


"Ini proses pertama kami melakukan pertunjukan di lapas. Hal ini banyak pelajaraanya, tidak hanya mengenai " kesunyian" narapidana hal ini lebih pada obsevasi terhadap sisi sisi ke manusiaan," sebut Ribut.


Lebih lanjut dikatakannya, banyak pelajaran yang ia dapat dari proses tersebut. Pihaknya (anggota komonitas) juga mendapat tantangan berproses di lembaga pemasyarakatan itu.


Pertunjukan itu, juga ditonton oleh Wakil Wakikota Pariaman, Mardison Mahyuddin. Dalam sambutannya Mardison mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan itu.


"Selama saya di Pariaman, ini lah pertunjukan yang paling bagus di lapas Pariaman. Baik konsep atau gagasan pertunjukannya maupun kondisi pertunjukan," ungkap Mardison.


Lebih lanjut dikatakannya, ia melihat begitu berharga pertunjukan tersebut bagi 500 lebih narapidana yang ada di lapas itu.


Untuk diketahui juga, saat ini narapidana yang ada di lapas itu lebih dari 500 orang. Jumlah narapidana tersebut melebihi kapasitas ruangan mencapai 300 persen. (Heri)